Sejarah Bulan Madu

Bulan madu adalah liburan tradisional yang dilakukan pasangan setelah bertukar sumpah pernikahan mereka. Tujuan dari bulan madu adalah untuk memberikan pasangan waktu sendirian untuk mengikat satu sama lain. Namun, dalam masyarakat saat ini banyak pasangan yang menggunakannya sebagai sarana untuk bersantai setelah stres merencanakan pernikahan. Namun, signifikansi historis dari bulan madu sangat berbeda dari apa yang kita pikirkan hari ini.

Sejarah Bulan Madu

Tradisi bulan madu dimulai di Inggris Raya pada abad ke-19. Pasangan yang baru menikah akan melakukan tur untuk mengunjungi kerabat mereka yang tidak dapat menghadiri upacara pernikahan. Pasangan itu tidak selalu bepergian sendirian; teman dan keluarga akan menemani mereka dalam kunjungan semacam itu. Praktek ini terbatas pada strata masyarakat kelas atas karena mereka mampu membayar biaya yang terlibat dalam tur. Bepergian dengan konvoi di pedesaan sambil membawa hadiah untuk kerabat mereka bukanlah urusan yang murah. Kerabat mempelai wanita, dan juga mempelai pria, akan dikunjungi dalam jangka waktu satu bulan. Praktek ini menyebar ke seluruh Eropa di bagian akhir tahun 1820-an. Dalam tradisi Yahudi kuno, bulan madu terjadi setelah tujuh hari tujuh malam pesta dan perayaan oleh teman dan kerabat pasangan.

Bulan Madu Modern

Pasangan hari ini biasanya berbulan madu segera setelah mereka bertukar sumpah. Destinasi populer untuk bulan madu termasuk Kepulauan Karibia, Afrika, dan Asia. Namun, karena perubahan waktu ekonomi, pasangan mungkin memilih untuk menunda bulan madu mereka atau tidak mengambilnya sama sekali. Dengan munculnya media sosial, bulan madu mungkin tidak selalu pribadi karena setiap momen dibagikan di platform media sosial seperti pernikahan. Sementara beberapa pasangan masih mampu pergi untuk liburan bulan madu yang panjang segera setelah upacara berakhir, sebagian besar pasangan modern mengambil liburan pendek. Dengan insentif dari pemerintah daerah, pasangan dapat berbulan madu di destinasi lokal tanpa perlu menambah sumber daya mereka.

Masalah Terkait dengan Honeymoon Today

Bulan madu hari ini adalah pusat dari beberapa kontroversi. Alasannya adalah beberapa pasangan cenderung menghindari hadiah pernikahan dengan imbalan uang tunai yang mereka gunakan untuk membiayai perjalanan bulan madu mereka. Kewajiban uang tunai ini diteruskan ke teman dan kerabat dan mungkin membebani mereka. Dalam beberapa kasus, fokus pada bulan madu mengesampingkan upacara pernikahan itu sendiri. Beberapa menyalahkan media yang menggambarkan bulan madu mahal, mempengaruhi pasangan untuk mencoba meregangkan kantong mereka untuk melakukan perjalanan yang sama-sama mewah.