Apa Puisi Epik Terpanjang yang Pernah Ditulis?

Puisi epik adalah sebuah puisi panjang yang menceritakan sebuah kisah. Jenis cerita ini biasanya berpusat di sekitar peristiwa penting dalam sejarah atau budaya tempat tertentu dan sering menggambarkan beberapa tindakan kepahlawanan yang ditunjukkan oleh tokoh utama. Puisi-puisi epik ditulis dalam hexameter dactylic, ritme spesifik yang digunakan dalam puisi tertentu. Jenis karya sastra ini diyakini berasal dari tradisi pengisahan cerita lisan yang bersejarah dan ditandai dengan diskusi tentang masalah budaya, norma, dan nilai-nilai. Artikel ini menyoroti puisi epos terpanjang yang pernah ditulis.

Apa Puisi Epik Terpanjang yang Pernah Ditulis?

Puisi epik terpanjang yang pernah ditulis adalah Mahabharata, epik Sanskerta India kuno. Puisi ini menceritakan tentang dua pangeran, Kaurava dan Pandava, selama Perang Kurukshetra. Perang ini dimulai sebagai akibat dari konflik antara dua individu ini, yang juga sepupu, dan hak mereka untuk memerintah Kerajaan Kuru. Beberapa karakter memainkan peran pendongeng dalam epik ini, menceritakan sejumlah cerita secara bersamaan. Seiring waktu, banyak dari kisah-kisah ini telah diekstraksi dan diperluas, menghasilkan sejumlah karya sastra.

Mahabharata berisi sekitar 1, 8 juta kata, yang didistribusikan di seluruh 200.000 ayatnya. Dari ayat-ayat ini, sekitar 24.000 menjadi ide sentral dan disebut sebagai Bharata. Mahabharata diorganisasikan ke dalam 18 buku khusus, juga dikenal sebagai parvas. Buku-buku ini mencakup sejumlah besar peristiwa, termasuk bagaimana cerita itu pertama kali diceritakan kepada penulis asli, peristiwa-peristiwa menjelang perang, dan setelah pertempuran.

Beberapa informasi historis tentang puisi itu belum dapat dikonfirmasi. Sebagian besar akademisi, misalnya, percaya bahwa puisi ini berasal dari abad ke 8 dan 9 SM, meskipun yang lain menyarankan asalnya bisa kembali ke 400 SM. Beberapa orang mengklaim epos ditulis selama beberapa generasi, meskipun sebagian besar peneliti memuji Vyasa dengan menulis bagian utama dari puisi itu. Menurut banyak orang Hindu, Vyasa ada sebagai bagian dari Dewa Wisnu.

Tema Mahabharata

Mahabharata dianggap sama pentingnya dengan Quran, Alkitab, drama Shakespeare, dan puisi epik Homer. Ini sering menjadi bagian dari diskusi filosofis dan keagamaan, terutama dalam hal purusartha, yang mewakili empat tujuan utama dalam kehidupan, seperti yang dipraktikkan dalam agama Hindu. Tema utama lainnya dari Mahabharata adalah gagasan perang yang adil atau adil. Dalam Mahabharata, salah satu tokoh menyajikan gagasan ini dengan menanyakan apakah penderitaan yang disebabkan oleh perang dapat dibenarkan. Pertanyaan ini mengarah pada diskusi di antara beberapa karakter dalam buku ini, yang kemudian menetapkan beberapa aturan perang. Aturan-aturan ini mencakup topik-topik seperti kondisi penahanan, perawatan orang yang terluka, penyebab serangan, dan siapa yang dapat diserang. Diskusi ini telah memengaruhi sejumlah masalah dalam etika militer. Salah satu hasil ini adalah Teori Perang yang Adil, yang menetapkan serangkaian kriteria yang menentukan apakah perang dapat dibenarkan secara moral atau tidak.