Di mana letak penyeberangan laut terpanjang di dunia?

Penyeberangan laut terpanjang di Bumi ditemukan di Cina. Sistem jembatan ini disebut sebagai Jembatan Hong Kong – Zhuhai – Macao, dan panjangnya 34 mil. Ini menghubungkan kota Hong Kong, kota Makau, dan kota Zhuhai di lembah Sungai Mutiara. Sistem jembatan terdiri dari terowongan bawah laut, tiga jembatan kabel-tinggal, dan dua pulau buatan. Jembatan dibuka untuk umum pada 24 Oktober 2018, setelah sembilan tahun konstruksi.

Konstruksi Penyeberangan Laut

Gagasan jembatan untuk menghubungkan kota Cina Zhuhai ke Makau dan Hong Kong pertama kali diusulkan pada 1980-an oleh Gordon Wu, pendiri perusahaan konstruksi Cina. Pada awal abad ke-21, otoritas Tiongkok dan Hong Kong menugaskan penelitian tentang kemungkinan hubungan antara daratan Cina dan Hong Kong. Beberapa bidang studi penting termasuk titik pendaratan, desain jembatan, sumber dana, dan stasiun penyeberangan perbatasan. Pada tahun 2009, pihak berwenang di Cina, Makau, dan Hong Kong sepakat untuk bersama-sama mendanai proyek jembatan. Pembangunan Jembatan Mega dimulai di daratan pada Desember 2009, dan terdiri dari tiga bagian. Awalnya, konstruktor berencana untuk menyelesaikan proyek pada 2016, tetapi karena perselisihan dan tantangan hukum, seluruh jembatan selesai dua tahun terlambat pada Februari 2018.

Jembatan Hong Kong – Zhuhai – Macao

Jembatan itu menghabiskan biaya sekitar $ 20 miliar. Sekitar 400.000 ton baja digunakan dalam proses tersebut, dan jembatan itu mencakup terowongan bawah laut sepanjang 4 mil yang memungkinkan kapal di laut melewatinya. Sisa jembatan terbuat dari dua jalan penghubung, jembatan, dan terowongan tanah yang menghubungkan tiga kota di Asia. Itu dibangun untuk menanggung kondisi keras seperti topan dan gempa bumi dan para insinyur yang membangun jembatan memperkirakan bahwa itu akan berlangsung selama 120 tahun.

Manfaat Jembatan

Alasan utama untuk membangun jembatan adalah untuk menghubungkan daratan Cina ke kota-kota tetangga di Macau dan Hong Kong. Setelah jembatan dibuka untuk umum, jembatan ini mengurangi waktu perjalanan antara kota Hong Kong dan daratan Cina dari sekitar tiga jam menjadi hanya setengah jam. Alhasil, jembatan itu diharapkan bisa mendongkrak bisnis di tiga kota. Beberapa industri diatur untuk mendapatkan keuntungan dari jembatan termasuk sektor pariwisata, sektor keuangan, dan sektor manufaktur. Jembatan itu juga diharapkan meningkatkan hubungan antara daratan Cina dan wilayah tetangga Hong Kong dan Makau.

Masalah Hukum Mengenai Jembatan

Banyak masalah hukum dan lingkungan telah menjangkiti jembatan laut terpanjang di dunia. Awalnya, perselisihan itu menyangkut pembiayaan proyek. Pihak berwenang dari Macau, Cina, dan Hong Kong tidak setuju pada formula untuk pendanaan jembatan. Kedua, aktivis mengeluh tentang jembatan dan kematian yang terjadi selama konstruksi. Banyak pekerja konstruksi menderita luka parah, dan beberapa meninggal dalam proses pembangunan. Terakhir, aktivis lingkungan menentang proyek ini karena pengaruhnya terhadap lingkungan. Diperkirakan populasi lumba-lumba di daerah itu telah turun 60% sejak pembangunan jembatan dimulai. Konservasionis telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi populasi lumba-lumba yang tersisa dan kehidupan laut lainnya di Delta Sungai Pearl.