Apa itu Iklim?

Deskripsi

Iklim adalah analisis cuaca di suatu tempat dalam periode waktu yang panjang. Sebagai perbandingan, cuaca mengacu pada kondisi atmosfer selama periode waktu yang singkat, seperti jam, hari, atau minggu. Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menganggap iklim sebagai cuaca rata-rata selama 30 tahun, tetapi periode ini dapat bervariasi. Iklim ditentukan dengan menganalisis variabel meteorologis seperti angin, kelembaban, suhu, curah hujan, dan tekanan atmosfer. Variabel lain yang sering dipertimbangkan adalah jumlah partikel di atmosfer. Sistem iklim, yang menghasilkan iklim suatu tempat, memiliki lima komponen utama: atmosfer, kriosfer, litosfer, biosfer, dan hidrosfer.

Faktor kontribusi

Beberapa faktor berperan dalam menentukan iklim suatu tempat. Faktor-faktor ini termasuk ketinggian, garis lintang, badan air terdekat, dan medan lokal. Untuk mengklasifikasikan iklim, ahli meteorologi sering menggunakan sistem yang dikenal sebagai klasifikasi iklim Köppen. Namun, sistem klasifikasi terkenal lainnya termasuk sistem Thornthwaite dan sistem Klasifikasi Sinoptik Spasial.

Metode Klasifikasi

Klasifikasi Iklim Köppen

Klasifikasi iklim Köppen saat ini merupakan sistem yang paling banyak digunakan untuk menentukan iklim suatu daerah. Ini adalah metode empiris klasifikasi iklim yang berfokus pada nilai rata-rata bulanan curah hujan dan suhu suatu wilayah. Sistem yang paling umum memiliki lima jenis dengan label yang berkisar dari A hingga E, yang mewakili tropis, kering, garis tengah sedang, garis tengah dingin, dan iklim kutub. Subdivisi lebih lanjut dari jenis-jenis ini meliputi sabana tropis, benua lembab, subtropis lembab, Mediterania, dan iklim tutup es kutub. Keterbatasan klasifikasi iklim Köppen, seperti metode lain, adalah mengasumsikan bahwa zona iklim memiliki batas yang berbeda. Namun, dalam praktiknya, transisi di antara zona cuaca lebih bertahap.

Thornthwaite

Metode Thornthwaite mengukur iklim dengan menganalisis kadar air dalam tanah menggunakan evapotranspirasi. Dibuat pada tahun 1948 oleh ahli geografi dan iklim Amerika CW Thornthwaite, metode ini mengukur jumlah uap air yang digunakan untuk menopang kehidupan tanaman di suatu daerah. Nilai-nilai ini kemudian digunakan untuk membuat indeks yang menggambarkan seberapa basah atau kering suatu daerah. Semakin tinggi indeks, semakin basah iklim, dan sebaliknya. Nilai semi-kering biasanya jatuh antara -20 dan -40, sementara daerah kering memiliki nilai di bawah -40. Selain klasifikasi iklim, sistem Thornthwaite juga dapat menentukan jumlah mamalia dan herbivora di suatu daerah.

Bergeron dan Sinoptik Spasial

Bergeron dan klasifikasi spasial sinoptik adalah metode klasifikasi iklim yang paling sederhana, dan juga sarana klasifikasi massa udara yang diterima secara luas. Klasifikasi massa udara Bergeron memiliki tiga huruf. Huruf pertama menggambarkan kelembaban suatu massa udara, seperti "c" untuk massa udara kering kontinental, atau "m" untuk massa udara maritim yang lembab. Huruf kedua menggambarkan sifat termal dari massa udara, dan contohnya termasuk T (tropis), P (kutub), A (Arktik atau Antartococ), M (monsun), E (khatulistiwa), atau S (udara superior, yang merupakan kering). Huruf terakhir menunjukkan stabilitas atmosfer, dan "k" mewakili massa udara yang lebih dingin daripada tanah di bawahnya, sedangkan "w" mewakili massa udara yang lebih hangat daripada tanah di bawahnya.