Apakah Dunia Memiliki Daya Dukung?

Daya dukung dunia adalah teori yang menyatakan bahwa dunia memiliki keseimbangan dalam biosfer yang dapat dipertahankannya dengan sumber dayanya yang tersedia. Daya dukung ketika dibahas dalam konteks manusia adalah populasi manusia yang dapat dipertahankan Bumi tanpa batas berkaitan dengan sumber dayanya. Teori ini dikemukakan oleh seorang pendeta Inggris Thomas Malthus pada tahun 1798 ketika ia meramalkan bahwa populasi manusia yang tumbuh suatu hari akan mencapai titik di mana sumber daya yang tersedia akan melampaui batas dan akan menyebabkan kelaparan dan kematian massal.

Ledakan Populasi

Populasi dunia tumbuh pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Menurut penelitian dan bukti sensus historis, populasi global telah tumbuh lebih dari 100% lebih cepat dalam 100 tahun terakhir daripada dalam 1.500 tahun terakhir. Pada abad pertama Masehi, populasi global diperkirakan 300 juta orang, yang kemudian membutuhkan 1.800 tahun untuk mencapai populasi 1 miliar pada abad ke-19. Populasi global saat ini diperkirakan sekitar 7, 5 miliar orang, yang menunjukkan peningkatan 750% dalam dua abad terakhir. Populasi manusia global diproyeksikan mencapai 9, 5 miliar orang pada tahun 2050, peningkatan 126% dalam waktu kurang dari 50 tahun.

Implikasi Boom Kependudukan

Bumi memiliki sumber daya yang terbatas termasuk tanah, air, dan energi yang dikonsumsi. Banyak ilmuwan dan analis demografi setuju bahwa Bumi mampu mempertahankan populasi saat ini dengan sumber daya yang ada tetapi hanya ketika sumber daya tersebut digunakan dengan hemat. Studi menunjukkan bahwa produksi pangan global saat ini jauh melebihi konsumsi global dan bahkan dapat mempertahankan populasi global di masa depan ketika perbaikan dalam praktik pertanian dilaksanakan. Masalah utama dalam pertanian adalah distribusi makanan serta pertanian ternak yang tidak berkelanjutan yang menghabiskan sebagian besar sumber daya tanah dan air. Oleh karena itu, daya dukung Bumi, menurut beberapa ilmuwan, memiliki sedikit atau tidak ada efek pada produksi makanan. Sumber daya yang paling beresiko habis adalah energi karena penggunaan sumber energi tak terbarukan saat ini yang juga membahayakan lingkungan. Dengan menggunakan beberapa indikator serta menggunakan tolok ukur sejarah, daya dukung manusia di Bumi diperkirakan sekitar 10 miliar orang.

Proyeksi masa depan

Sementara populasi manusia global telah melihat lonjakan dalam pertumbuhannya dalam dua abad terakhir, tren ini mengalami penurunan di beberapa daerah di mana tingkat kelahiran menurun dan keluarga menjadi lebih kecil. Tren ini terbukti terutama di Jepang dan di beberapa negara Eropa utara di mana demografi telah menunjukkan penurunan tingkat kelahiran mencapai setinggi 50%. Tren baru-baru ini menjadi fenomena global dengan beberapa proyeksi memperkirakan pertumbuhan populasi global menurun pada akhir abad ke-21.

Apa yang bisa dilakukan?

Ada beberapa langkah yang telah diambil untuk memperbaiki peningkatan pertumbuhan populasi, terutama di negara-negara berkembang. Ada kebijakan “satu anak” yang kontroversial diberlakukan di Cina untuk mencegah melahirkan banyak anak per rumah tangga sementara beberapa negara di Afrika telah menerapkan metode pengendalian kelahiran untuk mencoba dan memperlambat laju pertumbuhan penduduk.