Sacagawea: Tokoh Penting dalam Sejarah Amerika

Masa muda

Sacagawea akan lahir pada bulan Mei 1788, di Lembah Sungai Lemhi, yang dekat dengan daerah Salmon saat ini, Idaho. Ibunya adalah Kepala suku Shoshone, seorang penduduk asli yang memiliki bahasa dan budaya sendiri. Pada sekitar usia 12, selama konflik antara kelompok Shoshoe dan kelompok Hidatsa, Sacagaweawas ditangkap oleh Hidatsas, dan dijual ke penjebak Prancis-Kanada bernama Toussaint Charbonneau, yang memaksanya menjadi istrinya. Sacagawea dan Charbonneau tinggal di antara masyarakat adat Hidatsa dan Mandan di daerah hulu Sungai Missouri. Dia hamil dengan anak pertamanya di musim dingin 1804, ketika Korps Penemuan, yang dipimpin oleh Lewis dan Clark, tiba di dekat desanya.

Karier

Pada bulan November 1804, sebuah ekspedisi yang dipimpin oleh Meriwether Lewis dan William Clark, yang sering disebut sebagai Korps Penemuan, memasuki area tempat Sacagawea tinggal. Ekspedisi ini ditugaskan oleh Presiden Thomas Jefferson untuk menjelajahi Amerika Serikat yang baru mengakuisisi wilayah barat, dan mencari rute ke Samudra Pasifik. Kapten Lewis dan Clark membangun Fort Mandan di daerah itu, berencana untuk tinggal di sana selama musim dingin. Mereka bertemu Charbonneau dan mempekerjakannya sebagai penerjemah setelah mengetahui bahwa salah satu istrinya, Sacagawea, berbicara bahasa Shoshone, dan mengetahui bahwa mereka akan memerlukan bantuan kelompok Shoshone dalam ekspedisi mereka. Charbonneau dan Sacagawea pindah ke benteng, dan ekspedisi menuju Sungai Missouri.

Kontribusi Besar

Sacagawea sangat penting dalam keberhasilan Ekspedisi Lewis dan Clark. Dia membantu mereka bertahan hidup dengan dengan terampil menemukan tanaman yang dapat dimakan dan, ketika sebuah kapal yang mereka tumpangi terbalik, Sacagawea menyelamatkan dokumen-dokumen penting dan persediaan milik Lewis dan Clark, yang kemudian berbicara lebih tinggi tentang dirinya. Ketika kelompok ekspedisi bertemu dengan sekelompok masyarakat adat Shoeshone di sepanjang jalan, sangat perlu untuk menukar kuda untuk menyeberangi Gunung Rocky. Sacagawea segera menyadari bahwa pemimpin kelompok itu sebenarnya adalah saudaranya, Cameahwait, dan dia memfasilitasi perdagangan yang diperlukan untuk membantu ekspedisi untuk melanjutkan. Dia menemani ekspedisi sampai mereka mencapai desa orang Mandan di Oregon.

Tantangan

Sacagawea hamil dengan anak pertamanya ketika ekspedisi pertama kali dimulai, dan dia melahirkan putranya, Jean Baptiste Charbonneau, pada Februari 1805. Sangat sulit untuk melakukan perjalanan dalam situasi yang sulit dengan bayi yang baru lahir di belakangnya, tetapi dia mengatasi semua kesulitan yang melekat dan memberikan bantuan penting kepada Lewis dan Clark di sepanjang jalan. Memiliki seorang ibu dengan bayi yang baru lahir juga berfungsi sebagai tanda perdamaian yang membantu ekspedisi ketika mereka bertemu penduduk asli Amerika. Perjalanan panjang dalam lingkungan yang keras, dan kurangnya perawatan medis yang memadai, sangat membahayakan kesehatan Sacagawea, dan dia meninggal pada usia yang sangat muda.

Kematian dan Warisan

Tanggal pasti dan penyebab kematian Sacagawea masih belum diketahui, tetapi diyakini bahwa dia meninggal sekitar tahun 1812, ketika dia baru berusia 25 tahun, di Fort Manuel, yang sekarang di Kenel, South Dakota. Setelah kematiannya, Clark mengadopsi kedua anaknya, dan menyekolahkan mereka di lingkungan sekolah. Peran Sacagawea yang sangat diperlukan dalam Ekspedisi Lewis dan Clark telah diakui dan dihormati selama bertahun-tahun sejak itu, ketika buku harian Clark mencatat dengan cermat bagaimana dia membantu mereka di saat-saat sulit. Banyak patung dibangun untuk mengenangnya, dan banyak tempat umum telah dinamai menurut namanya juga. Pada tahun 2000, US Mint bahkan menampilkannya dalam koin dolar AS.