Keyakinan dan Kebebasan Beragama Di Iran

Iran adalah negara Islam di mana hampir 98% dari populasi mengidentifikasi sebagai Muslim. Konstitusi negara sebagian besar didasarkan pada hukum Islam. Kelompok agama dominan di Iran adalah Muslim Syiah. Muslim Sunni adalah kelompok agama terbesar kedua. Minoritas agama lain yang diakui oleh Negara adalah Zoroaster, Yahudi, dan Kristen Iran. Konstitusi mengizinkan kebebasan beragama selama masih dalam ketentuan hukum.

Islam Syiah

Muslim Syiah membentuk kelompok agama terbesar di Iran, yang terdiri dari sekitar 93% dari populasi. Islam Syiah didirikan sebagai agama negara selama dinasti Safawi tahun 1501. Pada periode itu, Muslim Sunni terpaksa memeluk Islam Shiah dalam kampanye nasional. Islam Syiah memiliki tiga divisi utama yaitu Zaidis, Ismailis dan Ithna Asharis (Twelvers atau Imamis). The Twelvers adalah kelompok Muslim Syiah terbesar. Mereka percaya bahwa Imam ke-12, Muhammad al-Mahdi, tidak mati dan bahwa ia akan kembali untuk menyatakan keadilan di bumi. Meskipun Muslim Syiah adalah kelompok agama terbesar di Iran, mereka adalah kelompok minoritas dalam kepercayaan Muslim. Populasi Muslim dunia terdiri dari sekitar 80% Muslim Sunni dan hampir 20% Muslim Syiah.

Sunni dan Muslim lainnya

Semua jenis Islam lainnya bergabung menjadi 6% dari total populasi di negara ini. Muslim Sunni adalah kelompok agama terbesar kedua di Iran. Mereka terkonsentrasi di wilayah pegunungan Larestan di Iran. Sunni dikatakan sebagai orang Iran asli yang lolos dari konversi ke Muslim Syiah selama masa dinasti Safawi. Muslim Sunni banyak menekankan Sunnah, berbeda dengan Muslim Syiah. Sunni sangat bergantung pada tindakan dan ajaran Nabi Muhammad. Mereka memandang Muslim Syiah sebagai bidat. Keyakinan dogmatis Sunni dipandang sebagai alasan munculnya sekte-sekte ekstremis dalam Islam.

Non-Muslim

Semua agama non-Muslim lainnya digabungkan merupakan 1% dari populasi negara itu. Kelompok agama minoritas di Iran termasuk Kristen, Baha'i, Yahudi, Zoroaster, dan Mandaean. Kelompok agama Non-Muslim terbesar di Iran adalah orang-orang Kristennya. Umat ​​Kristen di Iran berasal dari tahun-tahun awal Kekristenan di abad pertama Masehi. Iran memiliki banyak gereja. Kekristenan adalah agama yang paling cepat berkembang di Iran saat ini.

Zoroastrianisme adalah agama yang dominan di Iran sebelum penaklukan Islam pada 640 Masehi. Setelah penaklukan, Islam menjadi agama yang dominan. Saat ini beberapa orang Iran masih mempraktikkan Zoroastrianisme. Agama ini diakui oleh negara. Orang-orang percaya Zoroaster menikmati perwakilan dalam pemerintahan Iran. Yudaisme adalah salah satu agama tertua di Iran. Itu sudah ada sejak zaman Alkitab. Orang Yahudi di Iran diakui oleh negara sebagai kelompok agama minoritas. Baha'i adalah minoritas agama penting lainnya di Iran. Baha'i dikatakan telah muncul dari kelompok Islam Syiah. Grup ini tidak diakui oleh Pemerintah Iran. Mereka tidak memiliki perwakilan dalam pemerintahan. Pengikut Baha'i telah mengalami diskriminasi dalam akses ke pendidikan tinggi dan pekerjaan di Iran. Mereka adalah kelompok minoritas agama yang tertindas.

Realitas Diskriminasi Agama

Iran adalah negara Muslim yang dibimbing oleh hukum Islam, dan para pemimpinnya harus mematuhi ajaran Islam. Meskipun demikian, konstitusi memungkinkan minoritas non-Muslim untuk menjalankan agama mereka. Konstitusi melarang investigasi terhadap keyakinan seseorang. Terlepas dari ketentuan konstitusional ini, beberapa minoritas agama menderita diskriminasi dan penindasan politik. Kelompok-kelompok seperti Baha'i telah menjadi korban penindasan di Iran karena keyakinan mereka. Konversi dari Islam ke agama lain dilarang.

Keyakinan dan Kebebasan Beragama Di Iran

PangkatSistem KeyakinanKetaatan Di Antara Penduduk Iran Kontemporer
1Islam Syiah93%
2Bentuk Islam Lainnya6%
3Non muslim1%