Kerajaan Israel Yang Bersatu (Alkitabiah)

Latar Belakang dan Formasi Awal

Asal Inggris Kerajaan Israel muncul dari sebuah konfederasi yang terdiri dari suku-suku Israel yang diperintah oleh Hakim agama dan politik. Menurut Alkitab Ibrani, tanggal dari 1050 SM hingga 930 SM melihat periode Kerajaan Inggris Israel. Dua kerajaan yang kemudian terpisah darinya adalah Kerajaan Utara Israel (Samaria) dan Kerajaan Yehuda. Selama periode ini, bangsa Israel hidup di bawah pemerintahan raja yang secara historis penting, tiga budaya, dan agama. Yaitu, ini adalah Saulus, Daud, dan Salomo. Masa pemerintahan Saul atas seluruh Israel hanyalah untuk masa dua tahun yang singkat, diikuti oleh Daud, yang memerintah pada tahun 1000–961 SM, dan putra Daud, Solomon, yang memerintah dari tahun 961-922 SM. Kisah Alkitab menceritakan tentang Daud sebagai raja yang menyatukan kedua kerajaan.

Bangkitlah Menjadi Kekuatan Dan Prestasi

Daud adalah raja Yehuda sementara Saul adalah raja Israel. Meskipun pernah menjadi teman dekat, Daud yang lebih muda dan Saulus yang lebih tua menjadi saling tidak percaya satu sama lain, dan perang saudara pun terjadi. Hasilnya adalah aliansi kedua kerajaan untuk menjadi Kerajaan Israel. Saul menjadi penguasa pertamanya, tetapi mati dalam pertempuran dengan orang Filistin. Ishbaal, ahli waris Saul, dibunuh, dan David kemudian menjadi raja. David memulai penaklukan yang mencapai batas-batas Timur Tengah, dan dalam prosesnya mencaplok beberapa negara kecil di sepanjang Laut Mediterania dan di Gurun Arab. Proyek pembangunan dilakukan, dan Yerusalem menjadi ibu kota. Salomo menggantikan Daud sebagai raja, dan bisa dibilang paling diingat untuk proyek pembangunan besarnya sendiri, Kuil Salomo yang legendaris. Kematian Salomo pada tahun 926 SM mengantar perpecahan Kerajaan Inggris.

Tantangan dan Kontroversi

Dalam catatan sejarah Kerajaan Bersatu Israel, kontroversi dan tantangan mengenai keakuratan peristiwa dan jadwal mereka sebagaimana dijelaskan dalam Alkitab, setidaknya dalam kaitannya dengan apa yang diyakini para arkeolog sebagai fakta, sangat banyak. Memang, verifikasi fakta dari Zaman Besi sulit untuk dipastikan lebih dari tiga ribu tahun kemudian. Kitab Samuel mengungkapkan dua fakta yang berbeda tentang Saulus. Salah satunya diangkat oleh Samuel sebagai penguasa, sementara yang lain mengatakan Saul diangkat sebagai raja oleh rakyat. Klaim lain menunjuk David sebagai raja pertama dari dua kerajaan yang akhirnya bersatu, tetapi para arkeolog mengklaim bukti menunjukkan bahwa Israel lebih maju dan lebih kaya daripada Yehuda, dan tidak memiliki bukti David sebagai raja mereka dalam temuan arkeologi konkret. Alkitab juga memuat deskripsi tentang pemberontakan Israel Utara terhadap Yehuda, meskipun para arkeolog berpendapat bahwa Yehuda adalah entitas yang sama sekali terpisah, tempat kecil dan pedesaan di bidang urusan Levant.

Tolak dan Demise

Kematian Salomo menandai berakhirnya Kerajaan Inggris Israel. Rehoboam, putra dan penerus Salomo, tidak dapat menahan pemberontakan Yerobeam dan suku-suku utara, yang tidak puas dengan perlakuan tidak adil yang, di mata mereka, Salomo telah memungut mereka. Pemberontakan berakhir dengan pecahnya kedua kerajaan, dan hukuman kepada orang-orang dari suku utara. Yerobeam membangun dua tempat suci setelah kemenangannya, tetapi ini dianggap sebagai kekejian bagi Allah, karena hanya satu tempat yang seharusnya ditetapkan sebagai tempat ibadah yang benar, dan itu ada di Kuil Ibrani di Yerusalem yang terletak di Yehuda. Menurut catatan Alkitab, di tahun-tahun mendatang kutukan Tuhan terus menghukum raja yang berhasil, karena mereka tidak menghentikan ibadah di tempat kedua dari dua tempat suci, dan bahkan beralih ke kepercayaan kafir lainnya di negeri itu.

Signifikansi dan Warisan Sejarah

Kerajaan Inggris Israel meninggalkan warisan perang saudara dan perselisihan di antara rakyatnya, dengan Kerajaan Utara terutama akhirnya dipimpin oleh raja-raja yang tidak kompeten yang kemudian ditaklukkan oleh orang asing, dan kedua kerajaan akhirnya dianeksasi oleh penakluk mereka. Kerajaan Yehuda ditaklukkan oleh Kekaisaran Asyur pada tahun 722 SM, dan Kerajaan Israel ditaklukkan oleh Kekaisaran Babel pada tahun 586 SM. Meskipun kisah-kisah ini diterima sebagai tujuan sejarah kedua kerajaan, banyak arkeolog berpikir bahwa keberadaan Dua Kerajaan Inggris di masa lalu tidak memiliki bukti. Tidak ada satu pun referensi yang digali untuk mendukung keberadaan seperti itu, selain dari apa yang ditemukan dalam "Perjanjian Lama", seperti yang sering disebut orang Kristen pada Alkitab Ibrani.