Dimanakah Babel?

Reruntuhan Kota Babel abad pertengahan terletak di Hillah, Kegubernuran Babil di Irak. Pada puncaknya, kota ini adalah salah satu kota paling menonjol di zaman kuno. Itu adalah rumah bagi Taman Gantung Babilonia yang terkenal. Antara tahun 1770 hingga 1670 SM dan 612 hingga 320 SM, Babel adalah kota terbesar di dunia dan diperkirakan bisa menjadi yang pertama memperoleh populasi lebih dari 200.000 jiwa.

Etimologi

Istilah bahasa Inggris Babel berasal dari kata Yunani Babylṓn yang merupakan transliterasi dari kata Akkadia Babili. Pada awal milenium ke-2 SM, kota ini disebut dengan nama Babel Babilla atau Babilli. Namanya berkembang menjadi Babili pada milenium 1 SM dan diilhami oleh etimologi rakyat yang menghubungkannya dengan bāb-ili ("Gerbang Tuhan" atau "Gerbang Tuhan"). Kota ini disebut Babel dalam Alkitab yang berarti kebingungan dalam terjemahan bahasa Ibrani.

Lokasi dan Geografi

Situs tempat kota itu terletak sekitar 53 mil selatan Baghdad di Kegubernuran Babil. Reruntuhan ini menampilkan banyak bangunan bata-bata yang rusak selain puing-puing. Awalnya, Sungai Efrat membagi dua Babilon secara kasar, tetapi sejak itu sungai berubah arah. Reruntuhan kota terdiri dari gundukan yang menempati area dengan perkiraan 1, 24 x 0, 62 mil yang berorientasi utara ke selatan dan berbatasan dengan Sungai Efrat di barat. Beberapa bagian tembok Babel di sebelah barat Sungai Eufrat juga tetap ada.

Sejarah kuno

Babel dimulai sebagai kota kecil Akadia Semit pada masa pemerintahan Kekaisaran Akkadia pada tahun 2300 SM. Orang Amori menetap di Mesopotamia selatan sekitar abad ke-19 SM di mana para pedagang biji-bijian yang makmur menciptakan dinasti independen di berbagai negara kota di wilayah tersebut seperti Lagash, Isin, dan Eshnunna. Babel kemudian ditetapkan sebagai negara-kota. Untuk sementara, Babel adalah kota kecil yang dibayangi oleh negara-negara yang lebih kuat dan lebih tua. Ia menjadi terkenal sebagai ibukota Kekaisaran Babilonia yang berumur pendek yang didirikan oleh Hammurabi. Hammurabi berhasil menaklukkan semua negara-kota dan kota-kota di wilayah tersebut seperti Akkad, Kish, Nippur, Isin, Girsu, Lagash, Ur, dan Uruk dan mengintegrasikan mereka ke dalam satu kerajaan yang diperintah dari Babel. Setelah kematian Hammurabi, kota itu diduduki oleh kekuatan seperti Asyur, Kass, dan Elam sampai memperoleh status sebagai ibukota Kekaisaran Neo-Babilonia antara 609 dan 539 SM. Babel sekali lagi diduduki oleh kekuatan lain mulai dari Akhemenid, Parthian, Seleucid, Romawi, dan Kekaisaran Sassanid. Mesopotamia ditaklukkan oleh umat Islam pada abad ke-7, setelah itu diikuti islamisasi.

Sejarah modern

Dari tahun 1983, upaya yang didukung oleh Saddam Hussein dilaksanakan untuk membangun kembali kota. Hussein mengarahkan dana untuk merekonstruksi dan membangun kembali Babel bersama dengan Nimrud, Hatra, Nineveh, dan Assur untuk menggambarkan kecemerlangan prestasi Arab. Setelah Perang Teluk, Hussein berniat membangun sebuah istana modern serta jalur kabel, tetapi implementasinya terhambat oleh invasi Irak pada tahun 2003. Menyerbu pasukan AS dikecam secara luas karena menyebabkan kerusakan skala besar pada situs tersebut. Kementerian Kebudayaan Irak mengambil alih pengelolaan situs tersebut pada tahun 2005.

Pentingnya Sejarah dan Budaya

Penguasa kedua Babel dikreditkan dengan menyusun kode hukum Hammurabi. Penguasa kota yang paling ambisius itu mungkin Nebukadnezar, yang mengotori kota dengan kuil, istana, dan kuil yang indah. Kota ini lebih lanjut dikelilingi oleh tembok besar dan gerbang yang menonjol seperti Ishtar Gate. Lebih lanjut dikatakan bahwa sebuah taman yang indah juga dibangun yang dijuluki "Taman Gantung Babilonia" yang merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia kuno. Nebukadnezar II memiliki ambisi besar bahwa ia menugaskan pembangunan menara setinggi 300 kaki yang disebut sebagai Menara Babel dalam Alkitab .Reruntuhan kota termasuk istana dan kuil. Babel kuno menyembah banyak dewa seperti Ashur (dewa langit), Ea (dewa Kebijaksanaan), dan Anu (dewa Surga) .Babilonia terus diingat untuk kemuliaan dan kekayaan arsitekturnya.