Bendera Maladewa: Desain, Warna, Dan Simbol

Maladewa adalah salah satu negara pulau yang paling beragam secara geografis di dunia, dan menyatukan 26 atol di bawah satu negara. Maladewa sebagian besar terkait dengan kehidupan lautnya yang kaya, perairan biru jernih, dan pantai. Pariwisata menghasilkan pendapatan yang besar bagi negara, dan ini sangat populer di kalangan berbulan madu. Pulau-pulau di Maladewa telah lama digunakan oleh pedagang Arab sebagai zona istirahat saat mereka berlayar melalui Samudra Hindia. Bendera merah polos orang Arab karenanya digunakan di kepulauan itu selama beberapa dekade. Bendera nusantara saat ini diadopsi pada saat pencapaian kedaulatannya pada tahun 1965.

Sejarah Bendera

Bendera pertama yang digunakan di Maladewa menampilkan bidang merah polos. Sebuah hoist bergaris hitam dan putih bernama Dhandimathi kemudian dimasukkan dalam bendera. Bendera ini digunakan sampai awal abad ke-20 ketika Abdul Majeed Didi menambahkan bulan sabit. Bendera negara bagian lain dibuat pada waktu yang sama, dan bendera bulan sabit itu berbentuk persegi panjang hijau. Perubahan-perubahan ini terjadi antara tahun 1926 dan 1932 dalam masa jabatan Abdul Majeed sebagai Perdana Menteri. Bulan sabit bendera negara dibalik untuk menghadapi kerekan pada tahun 1953 ketika Maladewa menjadi republik, dan bendera nasional dihilangkan. Meskipun Kesultanan dipulihkan pada tahun 1954, bendera tidak diubah ke tampilan sebelumnya. Muhammad Fareed Didi melakukan mandat membuat bendera baru untuk Sultan yang menampilkan bintang berujung lima di dekat bulan sabit. Bentuk bendera ini terus digunakan di zaman modern sebagai Standar Presidensial. Kerekan hitam dan putih dihapuskan pada saat kemerdekaan pada 1965. Tiga tahun kemudian, Kesultanan ditarik kembali, dan bendera-bendera kepresidenan secara resmi dibuka pada 26 Juli 1968.

Desain Bendera Nasional

Bendera ini memiliki bidang merah di mana persegi panjang hijau besar telah ditempatkan di tengah. Persegi panjang itu menghasilkan bulan sabit putih dan vertikal di mana sisi tertutup bulan sabit ditempatkan di sisi kerekan bendera.

Warna dan Simbol Bendera Mali

Warna merah di lapangan mewakili keberanian para pahlawan negara serta darah yang mereka curahkan dalam rangka melindungi negara mereka dan berjuang untuk kedaulatan. Panel hijau melambangkan kemakmuran, kehidupan, perdamaian, dan kemajuan. Warna hijau juga mewakili banyak pohon palem yang menjadi ciri lanskap pulau-pulau dan yang mewakili sumber kehidupan bagi penghuninya. Pohon palem secara resmi diakui pada tahun 1985 sebagai Pohon Nasional. Ini menempati tempat khusus dalam kehidupan penduduk karena semua bagiannya digunakan. Cabang-cabangnya, misalnya, digunakan untuk membuat atap, sapu yang efektif, dan barang-barang artistik. Buah ini merupakan bagian integral dari masakan nusantara, dan jus buah muda, yang biasa disebut "kurumba" dinikmati sebagai minuman yang lezat. Kelapa matang banyak dimakan dengan ikan kering. Tempurung kelapa sangat berguna sebagai sumber bahan bakar, dan mereka digunakan untuk memanaskan setrika buatan yang ada di pulau-pulau. Bulan sabit putih mewakili iman Islam karena itu adalah warna tradisional Islam.