Apa itu Lumpur, Dan Bagaimana Pengaruhnya Terhadap Lingkungan?

Klasifikasi Geologi

Lumpur di suatu tempat antara ukuran pasir dan tanah liat, dan merupakan komponen penting dalam dinamika sedimen sungai. Lumpur hadir dalam beberapa bentuk. Ini dapat ditemukan di tanah di bawah air atau sedimen tersuspensi dalam air sungai. Lumpur secara geologis diklasifikasikan berdasarkan ukuran dan tekstur butirannya melalui saringan. Surat ditugaskan untuk butir tanah, apakah itu kerikil, pasir, lanau, tanah liat, atau organik. Kemudian, selanjutnya digambarkan apakah sampel tersebut dinilai buruk, bergradasi baik, memiliki plastisitas tinggi, atau plastisitas rendah. Komposisi sampel ditentukan dengan melewatkannya melalui saringan dengan ukuran berbeda, dan hasilnya diklasifikasikan dengan kombinasi huruf yang ditetapkan berdasarkan karakteristik fisiokimia.

Komposisi kimia

Lumpur adalah agregasi yang terutama berasal dari feldspar dan kuarsa, meskipun beberapa mineral lain juga bisa menjadi bagian dari komposisinya. Erosi mineral-mineral sumber ini oleh es dan air memulai transformasi yang akhirnya mengubah mineral-mineral yang rusak menjadi lumpur yang lebarnya tidak lebih dari 0, 002 inci. Lumpur, pasir, tanah liat, dan kerikil semuanya bercampur membentuk tanah. Lumpur juga ditentukan oleh mata telanjang dan disentuh oleh perasaannya yang licin dan tidak lengket ketika basah, tidak seperti tanah liat, pasir, atau kerikil. Ini memiliki konsistensi seperti tepung ketika kering. Lumpur ditemukan lebih banyak di lingkungan semi-kering daripada di tempat lain.

Peran dalam Pertanian

Dalam keadaan kering, lumpur adalah zat tepung halus yang sangat mirip debu. Mudah dibawa di udara oleh angin, dan dapat diangkut bermil-mil jauhnya. Ini memungkinkan lanau untuk mengubah lahan tidak produktif menjadi tanah subur saat diendapkan. Ini mirip dengan debu gurun yang mengendap di perairan laut dan sungai yang menjadi bagian dari ekosistem. Tindakan ini memperkaya perairan dan tanah pertanian, seperti banjir tahunan kuno Sungai Nil dan pendangkalan Delta Sungai Mississippi di Amerika Serikat yang pada gilirannya mendukung panen panen yang kaya. "Batu lanau" juga dapat diproduksi oleh kompresi endapan lanau. Batu lanau memiliki kegunaan bangunan dan kebun karena bobotnya yang ringan. Hal ini juga digunakan untuk membuat mortar dan semen alami, serta kondisioner tanah.

Dampak Berbahaya dari Lumpur

Pendangkalan terjadi sebagai akibat dari aktivitas manusia yang mengarah pada pencucian tanah halus ke sungai-sungai terdekat. Ini menghasilkan akumulasi lumpur yang sangat besar yang berada di wilayah sungai itu. Badai hujan juga dapat mengangkut tanah ini ke sumber air lainnya. Kehidupan laut dan ikan air tawar yang sensitif dapat dipengaruhi oleh endapan lumpur di perairan asalnya. Organisme bentik seperti karang, tiram, udang, dan kerang terutama dipengaruhi oleh lanau, karena mereka adalah pengumpan penyaring yang secara harfiah dapat "tersedak" oleh air yang berlumpur. Saluran air dan saluran irigasi juga dapat terpengaruh fungsinya oleh akumulasi lumpur. Dampak berbahaya lainnya dari pendangkalan adalah masalah kesehatan manusia, hilangnya lahan basah, perubahan garis pantai, dan perubahan pola migrasi ikan.

Bagaimana Praktek Manusia Mempengaruhi Sedimentasi Alami

Semua aktivitas manusia berkontribusi untuk memperkaya sedimentasi alami dan menyebabkan defisiensi sedimen di sungai, danau, dan lautan. Beberapa sumber peningkatan sedimentasi disebabkan oleh kegiatan konstruksi yang membutuhkan pembukaan lahan, pengerukan sungai, pembuangan lepas pantai, dan perubahan iklim. Semua kegiatan ini berkontribusi terhadap polusi dan degradasi sumber daya air. Di sisi lain, pengendalian sedimentasi dapat dicapai dengan meningkatkan praktik penggunaan lahan seperti penanaman yang dimodifikasi, terasering, pertanian dengan tanah rendah, menciptakan zona penyangga, dan konservasi lahan basah. Sedimentasi adalah komponen penting kehidupan di ekosistem perairan, tetapi sedimentasi juga dapat merusak ekosistem perairan. Bahkan PBB baru-baru ini mengakui pentingnya aliran sedimen dalam ekosistem perairan.