Top 10 Negara Penghasil Arang Kayu

Arang adalah sumber daya alam yang penting yang telah digunakan sepanjang sejarah untuk berbagai keperluan, termasuk seni, kedokteran, dan kimia. Namun, penggunaan utamanya adalah sebagai sumber bahan bakar. Meskipun arang dapat dibuat dari berbagai produk hewani dan nabati, arang yang paling umum tersedia secara komersial terbuat dari kayu.

Arang kayu terutama terbuat dari karbon, disebut arang, dengan sisa abu dari sisa kayu asli. Arang kayu dibuat dengan memanaskan kayu di lingkungan yang rendah oksigen, selama beberapa hari. Proses ini mendehidrasi kayu dan membakar sekitar 75% dari volume kayu asli, sebagian besar senyawa yang mudah menguap seperti air, metana, hidrogen, dan tar. Zat yang dihasilkan terdiri dari benjolan (batu bata) dan bubuk. Temperatur karbonisasi menentukan penampilan, tekstur, dan titik api arang. Beberapa produk sampingan dari proses pembuatan arang juga memiliki aplikasi komersial yang berguna, termasuk serbuk gergaji, arwah kayu, asam piroligna, dan tar kayu.

Produsen Arang Kayu Tertinggi

Brasil menghasilkan 11% dari arang kayu dunia, negara dengan kontribusi tunggal terbesar di dunia sejauh ini. Sebagian besar arang Brasil digunakan untuk produksi besi kasar, salah satu ekspor utama negara itu. India dan Cina masing-masing menghasilkan 4%, dan jumlah token dikontribusikan oleh banyak negara lain di dunia. Sisanya 63% dari produksi arang kayu global berbasis di Afrika, terutama di negara-negara seperti Nigeria, Ethiopia, Republik Demokratik Kongo, Mozambik, Tanzania, Ghana, dan Mesir. Tujuh dari sepuluh negara penghasil arang adalah Afrika.

Antara 2004 dan 2009, produksi arang kayu global meningkat 9%. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh peningkatan penggunaan dan produksi arang kayu di negara-negara Afrika yang sedang berkembang. Sekitar 30% kayu yang dipanen untuk bahan bakar di Afrika digunakan untuk produksi arang.

Hikmah bagi Negara Berkembang

Mengapa penggunaan arang kayu sedang meningkat di negara-negara berkembang? Sebelum urbanisasi, mayoritas penduduk tinggal di daerah pedesaan yang terpencil. Kayu adalah sumber bahan bakar yang paling murah dan tersedia. Namun, kayu lebih sulit untuk dinyalakan, canggung untuk dibawa dan dikumpulkan, berbahaya bagi anak-anak (sebagai sumber serpihan atau luka tusukan), berasap dan berantakan. Karena peningkatan urbanisasi telah menjadikan batubara lebih terjangkau dan tersedia, batubara telah menjadi alternatif bahan bakar yang lebih disukai yang kurang atau secara signifikan mengurangi banyak efek negatif tidak menyenangkan yang ditemukan pada kayu bakar. Arang kayu juga jauh lebih murah daripada bahan bakar modern seperti gas minyak cair (LPG) atau minyak tanah. Oleh karena itu, di negara-negara yang baru memulai urbanisasi, sangat diinginkan sebagai sumber bahan bakar. Selain itu, peningkatan produksi arang telah menciptakan banyak lapangan kerja baru dan dorongan finansial yang signifikan di banyak negara Afrika dengan ekonomi berkembang. Ini membantu negara-negara berkembang melestarikan sumber daya, mengurangi migrasi dari daerah pedesaan, dan meningkatkan pendapatan rata-rata warganya.

Peningkatan produksi dan konsumsi arang kayu dapat memiliki efek negatif yang signifikan terhadap lingkungan. Untuk negara-negara dengan konsumsi tinggi tetapi sumber pasokan yang lemah, ada bahaya deforestasi berlebihan pada populasi pohon yang ada di negara itu. Transisi negara berkembang dari kayu bakar ke arang dapat memiliki konsekuensi ekologis yang merusak jika tidak ada batasan untuk produksi dan penggunaan. Namun, tungku arang jauh lebih efisien daripada tungku kayu, dan dengan pengawasan, manajemen, dan dukungan yang memadai, dimungkinkan arang kayu menjadi sumber daya yang berkelanjutan.

Top 10 Negara Penghasil Arang Kayu

PangkatNegaraPersentase Bagian dari Produksi Arang Kayu
1Brazil11
2Nigeria8
3Etiopia8
4Republik Demokratik Kongo4
5Mozambik4
6India4
7Cina4
8Tanzania3
9Ghana3
10Mesir3