Siapa Presiden Selama Perang Dunia I?

Presiden Woodrow Wilson adalah orang yang memimpin Amerika melalui Perang Dunia I (1914-1918). Wilson menjabat sebagai Presiden dari tahun 1913 sampai 1921 dan mengawasi masuknya Amerika ke dalam perang pada tahun 1917. Amerika Serikat bergabung dengan Kekuatan Sekutu dengan menyatakan perang terhadap Jerman pada 6 April 1917.

Presiden Wilson

Woodrow Wilson lahir pada Desember 1856 di Staunton, Virginia. Masa remajanya dihabiskan di Columbia, Carolina Selatan, dan Augusta, Georgia. Ayahnya, Joseph Ruggles Wilson, adalah seorang Chaplain dari pasukan Konfederasi dan juga menggunakan gerejanya sebagai pusat medis untuk merawat anggota tentara Konfederasi yang terluka. Pada 1879, Woodrow Wilson lulus di College of New Jersey (sekarang Princeton University) dan kemudian bergabung dengan sekolah hukum University of Virginia. Wilson kemudian berpraktik hukum di Georgia. Dia adalah satu-satunya Presiden Amerika Serikat yang pernah menerima gelar PhD dari Universitas Johns Hopkins pada tahun 1886. Dia mengajar secara singkat di Wesleyan College dan Bryn Mawr College sebelum menjadi profesor di Princeton. Dia terpilih sebagai gubernur New Jersey pada tahun 1910 di mana dia mendapatkan ketenaran nasional sebagai seorang reformis. Pada 1912 dia dicalonkan sebagai presiden dan terpilih sebagai gubernur Indiana, Thomas Marshall, sebagai calon wakil presiden.

Keterlibatan AS dalam Perang Dunia I

Ketika perang pecah pada tahun 1914 setelah Krisis Juli, Presiden Wilson awalnya menganjurkan sikap netral. Namun, Jerman mengklaim bahwa kenetralannya adalah lelucon. Kecurigaan Jerman didorong oleh penjualan senjata dan alokasi pinjaman ke Inggris, Prancis, dan Rusia. Presiden Wilson membalas bahwa Jerman memiliki hak untuk hal-hal yang sama, tetapi karena Inggris menguasai laut, pengaturan seperti itu tidak mungkin. Dia mendesak Jerman untuk menghentikan perang kapal selam tanpa batas di perairan Inggris. Peringatan pertamanya kepada Jerman terhadap tindakan "tidak ramah" terjadi setelah kapal selam Jerman menenggelamkan kapal laut Inggris Lusitania yang menyebabkan kematian 1.100 orang, 128 di antaranya adalah orang Amerika. Pada tahun 1917, Jerman melanjutkan serangan kapal selamnya ke kapal termasuk kapal dagang AS. AS juga mengetahui tentang Zimmerman Telegram dari Jerman yang mencoba meyakinkan Meksiko untuk bergabung dengan aliansi melawan Amerika Serikat. Ketika jelas bahwa semua kapal yang mendekati Kepulauan Inggris dapat diserang, Presiden Wilson meminta Kongres untuk menyatakan perang pada April 1917. Pemerintahannya menggambarkan perang itu sebagai perang untuk mengakhiri semua perang dan yang dimaksudkan untuk menjaga demokrasi. Amerika Serikat bergabung untuk mengakhiri perang dan mempromosikan perdamaian dunia dengan partisipasinya membantu memberikan kemenangan kepada Sekutu pada November 1918 ketika gencatan senjata ditandatangani oleh Jerman.

Akhir Perang dan Prestasi

Ketika perang berakhir Presiden Woodrow Wilson membantu menegosiasikan Perjanjian Versailles dan juga membantu membentuk Liga Bangsa-Bangsa yang dimaksudkan untuk mencegah perang di masa depan dengan menengahi perselisihan internasional. Dia juga mengajukan "14 poin" yang menjamin kebebasan laut, pemerintahan etnis minoritas di Eropa, dan pengurangan ukuran pasukan dunia. Namun Amerika Serikat tidak pernah bergabung dengan Liga Bangsa-Bangsa karena ditentang oleh Republikan Isolasionis yang khawatir bahwa Liga akan membatasi otonomi negara dan menariknya ke dalam perang masa depan.