Negara Paling Tidak Terkena Tuberkulosis

Karakteristik Negara Tempat Tuberkulosis Merupakan Kelangkaan

Meskipun pengobatan dan pencegahan telah datang jauh dalam beberapa waktu terakhir, Tuberkulosis (TB) masih tetap menjadi ancaman kesehatan masyarakat yang sangat nyata, terutama yang mempengaruhi negara-negara dengan ekonomi berpenghasilan rendah dan menengah. Secara global, penyakit ini membunuh hampir 1, 5 juta orang setiap tahun. Negara-negara yang dianggap memiliki tingkat kejadian TB yang rendah umumnya memiliki kurang dari 100 kasus infeksi per satu juta orang. Pola TB di sebagian besar negara dengan insiden rendah ditentukan oleh tingkat penularan yang rendah dalam populasi dan jarangnya wabah. Di tempat-tempat seperti itu, sebagian besar kasus infeksi yang terlihat adalah yang berasal dari perkembangan infeksi TB laten, yang berlawanan dengan penularan secara lokal, dan infeksi yang terjadi biasanya terkonsentrasi di dalam kelompok masyarakat yang lebih rentan dan kurang beruntung. Namun, ada juga tantangan yang dihadapi oleh negara-negara dengan insiden rendah, termasuk risiko tinggi yang disebabkan oleh migrasi lintas perbatasan. Sebagian besar negara dengan tingkat kejadian rendah telah menerapkan kebijakan yang disengaja untuk mengekang infeksi baru dan mengandung kasus infeksi yang sudah ada melalui karantina dan tindakan lain. Beberapa langkah-langkah ini termasuk pendidikan yang ketat dari masyarakat tentang perlunya mengimunisasi anak-anak terhadap TB, akses mudah ke obat-obatan dan pengobatan yang tepat bagi orang yang terinfeksi, dan, jika perlu, sistem yang digunakan untuk melembagakan langkah-langkah karantina secara mudah dan efektif untuk mengisolasi yang terinfeksi. Tindakan tersebut berkontribusi pada rendahnya jumlah infeksi TB yang dialami di negara-negara ini. Karena jumlah kasus TB terus menurun secara global, negara-negara dengan insiden rendah terus berupaya menuju penghapusan lengkap penyakit ini.

Tingkat TB Nasional Terendah

Dominika memiliki salah satu tingkat kejadian TB terendah di dunia, dan negara lain yang berhasil mempertahankan tingkat infeksi TB yang sangat rendah adalah Barbados. Negara-negara Kepulauan Karibia ini telah berhasil menjaga tingkat infeksi baru hampir nol, dan kesadaran kesehatan masyarakat di dalamnya telah sangat berperan dalam mengidentifikasi setiap kasus atau wabah baru. Sebagian besar 'pembangkit tenaga' ekonomi global, termasuk negara-negara seperti Amerika Serikat dan Jerman, juga telah berhasil menjaga kasus infeksi tuberkulosis seminimal mungkin melalui sistem perawatan kesehatan mereka yang sangat baik. Amerika Serikat, khususnya, secara menyeluruh menyaring pelancong asing yang masuk ke negara itu untuk meminimalkan penularan penyakit lintas batas.

Risiko Diminished Masih Ada Risiko

Negara-negara dengan tingkat insiden rendah masih menghadapi tantangan tertentu sejauh penghapusan TB yang bersangkutan. Kurangnya komitmen politik dapat dengan cepat menggagalkan perjalanan menuju sepenuhnya memusnahkan penyakit utama dan menempatkan negara pada risiko infeksi yang meningkat, dengan ancaman TBC tidak terkecuali. Negara-negara berpenghasilan rendah juga menghadapi tantangan tambahan, sebagian besar karena tidak dapat diaksesnya pendanaan, yang dapat membuktikan titik keberhasilan atau kegagalan ketika harus mempertahankan infrastruktur kesehatan modern. Risiko berpuas diri di mana tingkat infeksi telah turun juga dapat menyebabkan masyarakat umum mengabaikan tindakan sanitasi dan imunisasi, dan kemudian membalikkan kemajuan yang dibuat sebelumnya.

Pertarungan yang Tidak Pernah Berakhir

Sejumlah besar negara diharapkan untuk bergabung dengan jajaran negara-negara yang sudah mengklaim tingkat kejadian TB sangat rendah. Organisasi Kesehatan Dunia telah datang dengan strategi global untuk menghilangkan TBC sebagai masalah kesehatan dunia. Untuk melakukan ini, perlu ada kerangka kerja untuk mengatasi semua tantangan yang dihadapi dalam memerangi penyakit ini. Memang, kegagalan di dalamnya dapat menyebabkan infeksi sekali lagi meningkat. Negara dengan tingkat insiden rendah hanya dapat mempertahankan status seperti itu dengan terus-menerus bekerja menuju penghapusan penyakit.

Negara-Negara Dengan Tingkat Insidensi Tuberkulosis Terendah

  • Lihat informasi sebagai:
  • Daftar
  • Grafik
PangkatNegaraInsidensi Tuberkulosis (per 100.000 Orang)
1Dominica0, 71
2Barbados0, 91
3Grenada1.30
4San Marino1, 60
5Uni Emirat Arab1, 60
6Monako2.20
7Amerika Serikat3.10
8Islandia3.30
9Republik Ceko4, 60
10Jamaika4.70
11Yunani4.80
12Kanada5.20
13Siprus5.30
14Jordan5.50
15Finlandia5.60
16Israel5.80
17Belanda5.80
18Italia6, 00
19Jerman6.20
20Swiss6.30
21Australia6.40
22Luksemburg6.60
23Slovakia6.70
24Denmark7.10
25Saint Kitts dan Nevis7.20