Negara-negara Dengan Kekurangan Keperawatan

Perawat dan bidan adalah komponen penting untuk perawatan kesehatan dan akses. Di banyak daerah di seluruh dunia, khususnya daerah pedesaan, perawat dan bidan adalah satu-satunya penyedia layanan kesehatan yang tersedia. Layanan dokter seringkali lebih mahal dan terutama terkonsentrasi di daerah perkotaan. Tanpa perawat dan bidan, perang melawan penyakit menular dan yang dapat dicegah dengan vaksin seperti campak, tuberkulosis, malaria dan HIV / AIDS akan kurang berhasil. Para profesional ini menyediakan penapisan dini, dukungan pencegahan dan pengobatan untuk individu yang sebaliknya tidak akan memiliki akses ke perawatan kesehatan. Kontribusi mereka terhadap peningkatan kesehatan masyarakat di seluruh dunia tidak berakhir dengan penyakit ini. Mereka juga berkontribusi untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir.

Akses ke Perawat dan Bidan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) selalu menyoroti pentingnya perawat dan bidan sebagai sarana untuk mencapai tujuan kesehatan masyarakat. Rumah sakit berkomitmen secara strategis untuk menyediakan perawat dan bidan yang peka budaya dan terlatih dengan baik untuk klinik staf di mana pun, terutama yang berada di daerah berpenghasilan rendah karena keterlibatan mereka dalam angkatan kerja telah terbukti efektif dalam layanan pencegahan dan perawatan. Peningkatan akses, pencegahan, dan perawatan kesehatan masih sangat dibutuhkan di banyak negara di dunia; kurangnya perawat dan bidan adalah salah satu penjelasan yang jelas untuk kesehatan masyarakat yang buruk. Beberapa negara bahkan tidak memiliki satu perawat atau bidan per 1.000 orang.

Menurut angka dari WHO, negara-negara dengan kurang dari satu perawat / bidan per 1.000 orang adalah Somalia (0, 61), Madagaskar (1, 06), Bangladesh (2, 48), Niger (3, 1) dan Afghanistan (3, 2).

Implikasi pada Sistem Layanan Kesehatan

Angka-angka yang rendah ini memiliki implikasi yang sangat serius bagi sistem perawatan kesehatan saat ini di tempat-tempat ini. Ini berarti bahwa negara-negara ini tidak mungkin mencapai Tujuan Pembangunan Milenium terkait kesehatan. Negara-negara dengan rasio pekerja kesehatan yang tidak mencukupi untuk populasi umum tidak dapat memberikan perawatan terampil selama kelahiran dan kekurangan layanan darurat dan khusus untuk bayi baru lahir dan anak-anak. Pada gilirannya, ini memiliki dampak negatif pada kematian ibu dan bayi baru lahir. Ketika perempuan dan anak-anak berada dalam risiko, kesejahteraan negara secara keseluruhan terancam. Negara membutuhkan pemerintah yang berdedikasi untuk meningkatkan kesehatan dalam populasi, yang menyediakan pendidikan dan pelatihan bagi perawat dan bidan, dan yang mempromosikan kebijakan publik yang berfokus pada akses layanan kesehatan.

Negara Dengan Kekurangan Keperawatan

PangkatNegaraPerawat dan Bidan Per 10.000 Orang
1Somalia0, 61
2Madagaskar1.06
3Bangladesh2.48
4Niger3.11
5Afganistan3.20
6Tanzania4.13
7Djibouti5.35
8Yaman7.30
9Pantai Gading8.52
10Maroko8.62