Negara mana yang memiliki senjata nuklir paling banyak?

Amerika Serikat adalah negara pertama yang mengembangkan bom nuklir dan itu berpacu dengan waktu, takut bahwa Nazi Jerman bisa mengalahkan mereka. Jumlah hulu ledak nuklir yang dimiliki Amerika Serikat meningkat pesat pada puncak perang dinginnya dengan Uni Soviet. Namun, pada saat yang sama, Uni Soviet juga meningkatkan persenjataan nuklir mereka. Saat ini, Rusia memiliki lebih banyak senjata nuklir daripada negara lain di dunia, dengan 6.850.

Berikut daftar negara di seluruh dunia yang memiliki senjata nuklir.

Rusia - 6.850

Rusia memiliki lebih banyak senjata nuklir daripada negara lain di dunia. Pada perkiraan terakhir, jumlah total senjata nuklir yang dimiliki oleh Rusia adalah 6.850, menurut Asosiasi Kontrol Senjata. Sulit untuk mengetahui dengan pasti berapa banyak senjata yang dimiliki negara ini karena dirahasiakan. Bagaimanapun, jumlah ini dianggap sebagai penurunan dari jumlah senjata yang dimiliki Rusia selama hari-hari awal pengujian nuklirnya.

Amerika Serikat - 6.550

Amerika Serikat adalah tempat kelahiran senjata nuklir. Mulai tahun 1940-an, pemerintah AS menghabiskan lebih dari 9 triliun dolar untuk mengembangkan bom yang dapat digunakan dalam pertempuran atom. Pada tahun 1945, dengan pemboman kota-kota Jepang di Hiroshima dan Nagasaki, Amerika Serikat menjadi negara pertama, dan sampai saat ini, menggunakan senjata nuklir untuk perang. AS pertama-tama menguji senjata nuklir mereka dengan uji coba nuklir Trinity di gurun New Mexico pada 1945.

Negara-negara lain

Perang India-Pakistan menciptakan darah buruk di antara kedua negara tetangga ini. India mengembangkan senjata nuklir sebelum Pakistan dan karena ketegangan di antara mereka, Pakistan terus maju dan melakukan hal yang sama. Saat ini India diperkirakan memiliki hampir 145 hulu ledak nuklir sementara Pakistan memiliki sekitar 135.

Fakta bahwa Korea Utara saat ini memiliki senjata nuklir memperburuk keadaan di semenanjung Korea. Hulu ledak nuklirnya kurang dari 10 sementara tetangganya, Korea Selatan, tidak memilikinya. Korea Selatan memiliki potensi mengembangkan senjata nuklir tetapi saat ini tidak menunjukkan minat.

Non-Proliferasi Perjanjian Senjata Nuklir

Pada tahun 1970, Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir mulai berlaku. Ini melarang negara-negara yang belum mengembangkan senjata nuklir untuk melakukannya sementara negara-negara yang telah mengembangkannya harus mengurangi kapasitas mereka.