Grup Etnis Terbesar Di Myanmar (Burma)

Myanmar, sering disebut sebagai Burma, adalah sebuah negara di Asia Tenggara. Negara ini memiliki populasi sekitar 51, 5 juta orang. Myanmar adalah negara multi-etnis dengan setidaknya 135 kelompok etnis berbeda yang diakui oleh pemerintah. Orang Bamar adalah kelompok etnis dominan di 68% dari populasi Myanmar. Mereka mendominasi pemerintah Myanmar dan militer. Etnis minoritas lainnya membentuk 32% sisanya dari populasi. Beberapa etnis minoritas termasuk Shan, Kayin, Rakhine, dan Karen.

Bamar

Populasi Bamar di negara ini diperkirakan mencapai 35.010.600 orang. Budaya mereka adalah budaya dominan di Myanmar. Istilah Burmanisasi digunakan untuk merujuk pada pengaruh budaya Burma terhadap budaya minoritas. Orang Bamar memiliki keturunan Tibet dan Cina. Mereka terutama ditemukan di daerah dekat sungai Irrawaddy dan Sittang. Nasi dan ikan adalah makanan favorit mereka. Wayang adalah cara hiburan yang umum digunakan dalam pertunjukan dan festival. Sebagian besar komunitas Bamar mempraktikkan Buddhisme Theravada. Sebuah upacara populer di mana anak-anak lelaki berubah menjadi biksu pemula dirayakan setiap tahun oleh pengikut Buddha. Bamars berbicara bahasa Myanmar, bahasa resmi Myanmar.

Shan

Orang-orang Shan diperkirakan terdiri dari 4.663.700 anggota populasi di Myanmar hari ini. Mereka dikatakan berasal dari provinsi Yunnan di Cina pada abad ke-10. Mereka menduduki Negara Bagian Shan dan secara tradisional adalah petani padi. Orang-orang Shan telah terlibat dalam perjuangan bersenjata dengan pemerintah Myanmar selama beberapa dekade. Mereka memperjuangkan perlakuan yang lebih baik dari pemerintah Burma. Anggota negara bagian Shan menderita perlakuan tidak manusiawi termasuk kerja paksa, penyiksaan, pemerkosaan, dan penyitaan properti yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar.

Karen

Orang Karen, atau Kayin, memiliki populasi di negara yang hampir 3.604.000. Mereka terkonsentrasi di wilayah Tenggara Myanmar. Orang-orang Karen umumnya mempraktikkan agama Buddha dan kelompok minoritas mempraktikkan agama Kristen dan Animisme. Orang Karen telah terlibat dalam konflik bersenjata dengan pemerintah Myanmar selama lebih dari 60 tahun. Mereka adalah korban kerja paksa, penindasan pemerintah, penyiksaan, dan pembantaian. Perjanjian gencatan senjata antara Karen National Union dan pemerintah Myanmar ditandatangani pada 2012, tetapi itu tidak berlangsung lama.

Rakhine

Orang Rakhine, atau Arakan, diperkirakan terdiri atas 1.802.000 anggota populasi negara. Mereka menduduki negara bagian Rakhine, wilayah pesisir di Myanmar Barat. Budaya mereka memiliki kesamaan dengan budaya Burma. Bahasa Arakan terkait erat dengan bahasa Burma. Orang-orang Rakhine sebagian besar adalah penganut Buddha Theravada. Budaya mereka memiliki pengaruh yang signifikan dari budaya India terutama musik dan sastra. Nasi berbumbu dan ikan adalah makanan favorit mereka di rumah-rumah Rakhine. Dalam beberapa tahun terakhir, Rakhine Budha telah berkonflik dengan Muslim Rohingya yang tinggal di negara bagian Rakhine.

Hubungan Antar-Etnis

Terlepas dari kenyataan bahwa Myanmar telah lama menjadi rumah bagi beragam kelompok etnis, negara ini tidak banyak berupaya mendorong dan melindungi keanekaragaman budayanya. Sebaliknya, budaya Bamar Burma sering dikenakan pada etnis minoritas yang lebih kecil. Konstitusi tidak melindungi kelompok minoritas yang telah menderita penindasan selama bertahun-tahun. Pada tahun 1947, sebuah perjanjian untuk melindungi hak-hak etnis minoritas ditandatangani antara pemerintah dan para pemimpin kelompok minoritas. Namun, perjanjian itu tidak pernah dilaksanakan. Akibatnya, pasukan etnis muncul untuk memperjuangkan kelompok minoritas. Bentrokan antara pemerintah dan etnis minoritas menyebabkan perang saudara yang telah melanda Myanmar selama beberapa dekade.

Grup Etnis Terbesar Di Myanmar (Burma)

PangkatSukuPerkiraan Populasi di Myanmar Kontemporer (Burma)
1Bamar35.010.652
2Shan4, 663, 763
3Karen3, 604.038
4Rakhine1.802.019
5Cina1.287.156
6Senin1.029.725

Grup Lainnya4.118.900