Budaya Antigua dan Barbuda

Antigua and Barbuda adalah negara kepulauan Karibia yang terletak di Hindia Barat. Negara ini dinamai dua pulau terbesarnya, Antigua dan Barbuda, dan juga mencakup sejumlah pulau kecil. Antigua dan Barbuda mencakup luas total 170 mil persegi dan memiliki populasi 95.882. Populasi ini memiliki distribusi etnis sebagai berikut: hitam (87, 3%); campuran (4, 7%); Hispanik (2, 7%); putih (1, 6%), dan etnis lain (2, 7%). Bahasa Inggris adalah bahasa resmi negara itu, meskipun Antiguan Creole juga digunakan di seluruh Antigua dan Barbuda. Kekristenan adalah agama yang dominan, dan Protestan dan Katolik Roma dipraktikkan oleh 68, 3% dan 8, 2% dari populasi, masing-masing. Namun, terlepas dari dominasi agama Kristen, pengaruh agama-agama tradisional Afrika masih terlihat jelas di seluruh negeri.

5. Masakan Antigua dan Barbuda

Hidangan nasional Antigua And Barbuda adalah fungie, yang utamanya terbuat dari tepung jagung dan mirip dengan polenta. Nasi musiman, lobster, ikan asin, dan ducana (puding atau pangsit ubi jalar) juga banyak dikonsumsi. Rebusan kacang, rebusan asam dan raspberry, dan kue gula adalah penganan lokal yang populer. Masakan negara ini sekarang sangat beragam dan menunjukkan pengaruh dari negara-negara tetangga dan masakan lainnya di seluruh dunia. Misalnya, daging brengsek, rotis, shawarma, dan kebab sangat populer di Antigua and Barbuda. Ikan asin, telur, selada, dan terong sering disiapkan untuk sarapan, sementara makan siang khas meliputi karbohidrat, seperti nasi atau pasta, hidangan seperti ikan, daging, atau ayam, serta sayuran atau salad. Makan malam termasuk daging yang dipanggang atau direbus, dengan nasi dan minuman lokal. Roti Mentega Antiguan juga banyak dikonsumsi. Minuman lokal yang populer termasuk Asam Jawa, jambu biji, mangga, dan jus raspberry, seamoss, mauby, santan, dan bir jahe. Minuman beralkohol yang populer di pulau itu adalah bir Wadadli, malt, rum, dan Ponche Kuba Cream Liqueur.

4. Sastra dan Seni di Antigua dan Barbuda

Literatur tertulis di Antigua dan Barbuda berkembang relatif baru-baru ini. Sejarah negara patung dan lukisan juga kurang berkembang. Namun, Antigua dan Barbuda memiliki sejarah lisan yang kaya dalam bentuk dongeng dan legenda, epos heroik, dan kisah sejarah. Meskipun banyak budak dari Afrika dibawa ribuan mil jauhnya dari tanah air mereka, warisan mereka telah dilestarikan dalam bentuk sejarah lisan yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

3. Seni Pertunjukan di Antigua dan Barbuda

Karena mayoritas populasi Antigua dan Barbuda secara historis terhubung ke Afrika Barat oleh perdagangan budak, musik negara itu sebagian besar bersifat Afrika. Calypso, drum baja, zouk, reggae, dan soca adalah beberapa genre musik populer, dan negara ini telah menghasilkan bintang di setiap genre. Selama masa pemerintahan kolonial Prancis, budak Afrika yang tinggal di pulau Antigua dan Barbuda tidak diizinkan untuk merayakan Karnaval di depan umum, tetapi banyak yang merayakan secara diam-diam di rumah mereka. Selama perayaan ini, benna, gaya perkusi, lagu, dan tarian dikembangkan. Gaya tarian kolonial seperti quadrille dan dataran tinggi juga diadopsi oleh penduduk negara itu.

2. Olahraga di Antigua dan Barbuda

Sepak bola kriket dan asosiasi adalah dua permainan paling populer yang dimainkan oleh penduduk pulau. Antigua dan Barbuda memiliki tim kriket nasional dan tim sepak bola nasional. Mantan mewakili negara dalam Commonwealth Games 1998, dan beberapa pemain kriket negara bermain untuk tim kriket Hindia Barat. Dibuka pada tahun 2007, Stadion Sir Vivian Richards adalah fasilitas kriket kelas dunia di Antigua, dan telah menyelenggarakan delapan pertandingan internasional. Tim sepak bola nasional memasuki kualifikasi Piala Dunia beberapa kali. Rugby dan netball adalah dua game yang banyak dimainkan di Antigua and Barbuda.

1. Kehidupan dan Masyarakat

Kreolisasi, yang merupakan penciptaan budaya baru yang memadukan populasi kolonial Eropa dan lokal, telah memengaruhi budaya Antigua dan Barbuda, seperti halnya di banyak bagian di Hindia Barat. Kelas kaya sering didominasi kulit putih, kreolisasi minimal, dan budaya mirip dengan banyak negara Barat, dengan beberapa adaptasi lokal. Kelas menengah menunjukkan kehadiran adaptasi lokal yang lebih besar. Kelas pekerja, yang utamanya berkulit hitam, telah sangat dipengaruhi oleh budaya dan tradisi Eropa dan Afrika. Banyak dari keluarga ini bersifat matrilokal, dan sebagian besar tenaga kerja Antiguan dan Barbuda terdiri dari wanita.