Battle of Vienna - Pertempuran Penting Sepanjang Sejarah

5. Latar Belakang

Pertempuran Wina terjadi pada tanggal 12 September 1683 di Gunung Kahlenberg dekat Wina. Itu diperangi oleh Kekaisaran Romawi Suci, Monarki Habsburg dan Persemakmuran Polandia-Lithuania melawan Kekaisaran Ottoman di bawah kepemimpinan Raja John III Sobieski. Ini menandai kerjasama militer pertama antara Kekaisaran Romawi Suci dan Persemakmuran melawan Ottoman. Setelah pertempuran ini, Ottoman tidak pernah menjadi ancaman lagi bagi dunia Kristen. Itu merupakan strategi jangka panjang bagi Kekaisaran Ottoman untuk merebut Wina karena kontrolnya atas Laut Hitam Eropa Barat dan rute perdagangan dari Mediterania Timur ke Jerman. Pertempuran ini dimenangkan oleh kekuatan gabungan dari Persemakmuran dan Kekaisaran Romawi Suci.

4. Deskripsi Pertunangan

Pada tanggal 14 Juli 1683, Ottoman mengepung Wina. Hari ini juga merupakan hari pemimpin Ottoman Kara Mustafa mengirim permintaan untuk menyerah ke kota. Ini terjadi ketika John III Sobieski mengirim pasukan bantuan ke Wina. Pertempuran dimulai sebelum penempatan semua unit. Ottoman memulai serangan dengan tujuan menghentikan penyebaran pasukan Liga Suci. Jerman menjadi yang pertama menyerang. Pasukan Imperial bergerak ke kiri yang dipimpin oleh Charles of Loraine, dan pasukan Imperial Suci bergerak di tengah. Menjelang siang pada hari yang sama, tentara kekaisaran telah menyerang Utsmani, dan mereka sudah dekat dengan terobosan. Kara Mustafa secara konsisten meluncurkan serangan balik karena ia ingin mengambil alih Wina sebelum John III Sobieski. Polandia menyerang sisi lain dari medan perang, memimpin Ottoman ke titik putus asa sejak pasukan bantuan telah tiba. Ottoman diserang dari segala penjuru, dan ini membuat mereka mundur dengan beberapa bahkan menghilang. Pada saat itu pasukan Ottoman meninggalkan medan perang, dan tak lama kemudian pasukan Kristen memenangkan pertempuran.

3. Riasan Pasukan

Kekaisaran Romawi Suci memiliki pasukan mereka diwakili dalam pertempuran sementara Mahkota Kerajaan Polandia mewakili Persemakmuran. John III Sobieski memimpin pasukan bantuan dan merupakan komandan keseluruhan. Kara Mustafa memimpin militer lawan Kekaisaran Ottoman dan wilayah kekuasaan Ottoman. Jumlah tentara Ottoman diperkirakan antara 90.000 - 300.000 orang.

2. Hasil

Setelah pertempuran, Ottoman harus menyingkirkan Kara Mustafa komandan mereka yang kalah. Dia dieksekusi melalui dicekik oleh tali yang ditarik oleh pria di setiap ujungnya. Sobieski memerintahkan bahwa pasukan Polandia harus mendapat prioritas rampasan sementara pasukan Jerman dan Austria dibiarkan dengan porsi yang lebih kecil. Orang-orang Saxon Protestan pergi dengan tangan kosong dan sebagai gantinya orang-orang Katolik secara verbal menganiaya mereka.

1. Signifikansi dan Warisan Sejarah

Kemenangan orang-orang Kristen di Wina ini adalah langkah pertama menuju menaklukkan Hongaria. Namun, Ottoman berjuang lebih lanjut selama 16 tahun tetapi kehilangan kendali atas Hongaria sebelum kemudian menyerah. Setelah itu, Kekaisaran Romawi Suci pada tahun 1699 menandatangani Perjanjian Karlowitz dengan Kekaisaran Ottoman. Penandatanganan perjanjian ini menandakan akhir dari Kekaisaran Ottoman yang menyebar ke Eropa.

Paus Innocent XI menghormati kemenangan Sobieski dengan merayakan Nama Suci Maria yang sebelumnya hanya dirayakan di Kerajaan Napoli dan Spanyol.

Astronom Johannes Hevelius juga menghormati John III Sobieski dengan memberi nama rasi Scutum yang awalnya dikenal sebagai Scutum Sobiescianum yang merupakan nama Latin untuk perisai.