Apa Perbedaan Antara Topan dan Topan?

Badai, Topan, dan Topan

Badai, topan dan topan adalah tiga dari fenomena alam yang paling merusak di dunia. Ketika angin laut mencapai lebih dari 74 mil per jam, badai diklasifikasikan sebagai angin topan, topan atau topan. Meskipun nama yang berbeda digunakan untuk menggambarkan pola cuaca yang sama, perbedaan antara nama tergantung pada di mana badai terjadi.

Istilah topan digunakan ketika badai terjadi di Laut Karibia, Samudra Atlantik, atau bagian tengah dan timur laut Samudera Pasifik. Istilah topan digunakan ketika badai terjadi di Teluk Benggala dan Laut Arab. Siklon tropis terjadi di Samudra Pasifik barat daya dan di Samudra Hindia bagian selatan. Istilah topan digunakan untuk menggambarkan badai di Samudra Pasifik barat laut.

Apa itu Badai, Topan, dan Topan?

Badai, topan, dan topan adalah jenis badai khusus yang terbentuk di atas genangan air besar. Berkumpul di sekitar titik rendah dari tekanan atmosfer, badai adalah massa udara yang besar. "Mata" digunakan untuk menggambarkan pusat badai yang dapat mengukur diameter antara 30 mil hingga 120 mil. Menjadi pusat tekanan rendah, mata menarik udara di sekitarnya ke bawah ke dalam formasi spiral. Saat udara mulai berputar, angin mendapatkan kecepatan lebih. Spiral bergerak ke arah berlawanan di belahan bumi utara dan ke arah jarum jam di belahan bumi selatan.

Kecepatan angin dapat bervariasi dari 74 mil per jam hingga 150 mil per jam. Para ilmuwan sering mengukur kecepatan angin menggunakan sistem kategori. Dengan kecepatan 111 mil per jam, badai ini diklasifikasikan sebagai "intens". Kategori 5, klasifikasi terkuat, digunakan ketika angin mencapai 150 mil per jam. Badai, angin topan, dan topan bergerak melalui samudera atau laut, umumnya mengikuti aliran aliran jet terdekat. Terkadang badai bisa mencapai daratan di mana angin kencang, gelombang tinggi tidak normal, hujan deras dan banjir dapat menyebabkan kerusakan serius.

Kapan Badai, Topan, dan Topan Terjadi?

Meskipun badai yang kuat ini dapat terjadi kapan saja sepanjang tahun, mereka lebih cenderung terbentuk selama musim-musim tertentu. Musim-musim ini bervariasi tergantung pada badan air. Misalnya, musim angin topan di Atlantik dan Samudra Pasifik tengah berlangsung dari Juni hingga November. Di Pasifik utara dan timur, kemungkinan badai paling tinggi dari Mei hingga November. Untuk Samudra Pasifik Selatan, musim topan adalah antara November dan April. Teluk Benggala mengalami dua musim topan dari September hingga November dan dari April hingga Juni.

Pengaruh Pemanasan Global

Baru-baru ini, para ilmuwan telah meneliti apakah pemanasan global dapat berdampak pada frekuensi terjadinya badai, topan, dan topan. Diyakini bahwa ada korelasi antara suhu udara dan samudera. Diperlukan suhu laut yang hangat untuk membentuk badai. Catatan dari tahun 1970-an hingga 2000-an menunjukkan bahwa jumlah badai Kategori 4 dan 5 hampir dua kali lipat di seluruh dunia. Selain itu, kecepatan angin badai ini telah meningkat sebesar 50% selama jangka waktu tersebut. Terlepas dari bukti ini, komunitas ilmiah belum mencapai kesepakatan tentang dampak pemanasan global terhadap badai, topan, dan topan.