Apa itu Kapitalisme Konsumen?

Kapitalisme konsumen mengacu pada manipulasi konsumen untuk membeli produk berdasarkan keinginan mereka untuk itu daripada kebutuhan aktual untuk barang atau jasa. Kapitalisme konsumen terjadi pada tingkat skala besar dan melibatkan teknik yang dikenal sebagai pemasaran massal. Penerima manfaat dari kapitalisme konsumen adalah penjual. Sebuah buku berjudul "Kekayaan Bangsa-Bangsa" oleh Adam Smith menjabarkan prinsip-prinsip dasar kapitalisme konsumen. Menariknya, menurut salah satu pendiri humas bernama Edward Bernays, kapitalisme konsumen diperlukan. Dia berpendapat bahwa penting untuk mencapai masyarakat demokratis terstruktur. Lebih sering, orang yang bertanggung jawab atas manipulasi konsumen adalah mereka yang berstatus tinggi di komunitas.

Asal Kapitalisme Konsumen

Konsep kapitalisme konsumen dimulai selama pengembangan department store di AS pada tahun 1850-an. Menurut seorang penulis Amerika bernama William Leach, ada upaya yang disengaja dan terkoordinasi oleh "kapten industri" pada saat itu untuk mengubah permintaan konsumen dari kebutuhan menjadi keinginan. Kebutuhan manusia seringkali dipenuhi tetapi keinginan tidak pernah dapat dipenuhi. Oleh karena itu, idenya adalah agar konsumen tetap membeli produk mereka untuk memenuhi keinginan mereka. Loyalitas konsumen seperti itu akan menghasilkan pendapatan berkelanjutan bagi penjual. Pada 1919, Bernays menggunakan ilmunya untuk memanipulasi opini publik tentang rokok dan sabun. Selain itu, juga sekitar waktu ini bahwa teknik manipulatif dan komunikasi pemasaran massal mendapatkan popularitas. Selain contoh-contoh kapitalisme konsumen ini, contoh terbaik dalam sejarah diatur oleh pemerintah Amerika selama Perang Dunia I. Karena ingin menerima pembiayaan untuk perang dunia yang sedang berlangsung, negara mendorong warga untuk membeli bahan makanan bukan untuk memenuhi kebutuhan mereka tetapi untuk mendukung negara mereka. Itu menunjukkan solidaritas dan nasionalisme bagi negara mereka.

Manfaat Kapitalisme Konsumen

Manfaat pertama dari kapitalisme konsumen adalah peningkatan pertumbuhan ekonomi terutama di negara-negara maju seperti Amerika. Kedua, penjual menikmati peningkatan pendapatan dari penjualan mereka. Ketiga, kapitalisme konsumen meningkatkan persaingan yang mengarah pada kualitas dan variasi produk yang lebih baik di pasar. Ini juga mempromosikan pembagian kerja yang pada gilirannya mendorong spesialisasi dalam industri seperti manufaktur otomotif.

Kritik Terhadap Kapitalisme Konsumen

Menurut seorang filsuf Perancis bernama Bernard Stiegler, teknik yang digunakan untuk memanipulasi perilaku konsumen menghancurkan individuasi psikis dan kolektif. Akibatnya, konsumsi mengarah pada siklus kecanduan daripada kenikmatan yang sehat dari penggunaan produk-produk tersebut. Akibatnya, masyarakat harus berurusan dengan konsumsi berlebihan. Kritik lain terhadap kapitalisme konsumen adalah bahwa ia menunda pengiriman kepuasan dan kenikmatan yang sebenarnya. Akibatnya, ada ketidakpuasan yang meluas membuat kenikmatan sebagai upaya ilusif.

Kapitalisme Konsumen Saat Ini

Di Amerika Serikat, salah satu teknik yang digunakan negara untuk mendorong kapitalisme konsumen adalah penggunaan kredit. Pembelian kredit telah memudahkan negara untuk mempertahankan tingkat pengeluaran yang tinggi untuk menumbuhkan ekonominya. Selain itu, iklan seperti yang menargetkan produk “ramah lingkungan” ramah lingkungan juga umum saat ini.