Apa itu Food Mile?

Apa itu Food Mile?

Satu mil makanan dapat didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh makanan dari titik produksi ke pengguna akhir. Ide mil makanan diciptakan pada 1990-an oleh Profesor Tim Lang yang bekerja di salah satu aliansi pertanian di Inggris. Pertama kali kata "food miles" digunakan adalah dalam laporan makanan yang dilakukan dan dicatat oleh seorang sarjana bernama Angela Paxton.

Pentingnya Mil Makanan

Ada tiga alasan utama mengapa mil makanan dianggap penting. Pertama, food miles membantu dalam mengukur keberlanjutan pangan. Kedua, ekspor makanan menyediakan keuangan yang digunakan petani untuk mendidik anak-anak mereka dan mencari nafkah. Ketiga, food miles membantu dalam penyediaan berbagai produk makanan bagi konsumen. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa berbagai jenis makanan diimpor oleh negara-negara dari negara lain. Misalnya, Amerika Serikat mengimpor susu, telur, daging, ikan, dan buah-buahan dari Selandia Baru karena menghasilkan jumlah tambahan. Hal ini memungkinkan negara-negara untuk menghasilkan lebih banyak dari sesuatu yang negara lain memiliki jumlah terbatas yang menyebabkan keunggulan komparatif dan absolut dalam perdagangan internasional.

Perhitungan Mil Makanan

Satu mil makanan dihitung dengan mengambil jarak yang ditempuh oleh setiap bahan makanan dan mengalikannya dengan jumlah karbon yang dihasilkan oleh jenis transportasi yang digunakan. Hasil perhitungan ini memiliki kerugian karena tidak dapat menunjukkan apakah produk makanan tersebut berkelanjutan atau tidak.

Cara-Cara Mengurangi Dampak Lingkungan dari Makanan Mil terhadap Lingkungan

Pengangkutan makanan dari satu negara ke negara lain menyebabkan peningkatan pemanasan global. Dampak mil makanan terhadap lingkungan dapat dikurangi dengan membeli produk yang ditanam secara lokal. Ketika seseorang berbelanja secara lokal, polusi udara juga berkurang. Jika memungkinkan, keluarga didorong untuk meninggalkan mobil mereka di rumah ketika mereka pergi berbelanja. Konsumen juga dapat membeli produk organik dan bukan anorganik. Selain itu, lebih lestari dan layak secara ekonomi untuk menjual makanan lokal melalui supermarket daripada di pasar petani. Menggunakan kemasan makanan minimal, dan transportasi melalui laut atau kereta api juga mengurangi dampak mil makanan. Namun, mengangkut produk melalui laut atau kereta api biasanya tidak berlaku karena sebagian besar produk mudah rusak. Sarana transportasi yang lebih cepat seperti udara digunakan untuk mencegah makanan menjadi rusak saat dalam perjalanan.

Kritik terhadap Makanan Miles

Kritik terhadap mil makanan telah mengamati bahwa perhitungan mil makanan tidak termasuk metode yang digunakan dalam produksi makanan di pabrik. Ini juga mengabaikan jumlah energi yang digunakan di tingkat produksi. Mereka percaya bahwa ini harus dimasukkan dalam perhitungan mil makanan. Para kritikus juga menyatakan bahwa pendekatan yang dilakukan dalam penilaian mil makanan sering mengabaikan aspek transportasi makanan lokal yang sering disebut sebagai "local loop." dikonsumsi daripada mil makanan.