Apa itu Difusi?

Difusi adalah proses di mana atom atau molekul bergerak dari daerah konsentrasi tinggi ke area konsentrasi rendah. Dalam kebanyakan kasus, difusi terjadi pada gas dan cairan. Selama difusi, pergerakan materi berlanjut hingga ada distribusi yang merata. Pola pergerakan tergantung pada gradien konsentrasi cairan atau gas yang terlibat. Istilah difusi berasal dari kata Latin "diffundere" yang berarti "menyebar." Terlepas dari difusi, cara lain di mana zat bergerak dari satu daerah ke daerah lain termasuk transportasi aktif dan osmosis. Konsep difusi memengaruhi banyak disiplin ilmu seperti biologi, fisika, keuangan, ekonomi, sosiologi, dan kimia.

Difusi Salah

Difusi palsu mengacu pada kesalahan yang terjadi ketika seseorang menggunakan rumus pembeda arah angin untuk menghitung kasus multidimensi konveksi-difusi. Kesalahan tidak ada saat aliran properti sejajar dengan setiap sumbu utama.

Proses Difusi

Ada dua cara di mana difusi terjadi: pendekatan fenomenologis dan sudut pandang atomistik. Menurut pendekatan fenomenologis, difusi terjadi ketika suatu zat bergerak dari daerah yang sangat terkonsentrasi ke daerah yang berkonsentrasi rendah, yang didasarkan pada hukum difusi Fick. Sebaliknya, pandangan atomistik memahami difusi sebagai akibat dari berjalannya partikel secara acak dalam suatu zat. Dua sarjana, Robert Brown dan Albert Einstein, menyusun pandangan ini. Brown bertanggung jawab atas Teori Acak Berjalan, yang dirancangnya pada tahun 1827, sementara Einstein menyusun sifat atomistik difusi dan teori gerak Brown.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Difusi

Empat faktor utama mempengaruhi difusi cairan. Salah satunya adalah gradien konsentrasi. Gradien konsentrasi yang lebih tinggi akan menyebabkan tingkat difusi yang lebih tinggi dan sebaliknya. Kedua, suhu juga memengaruhi difusi, karena memengaruhi sifat kinetik materi. Ketika suhu dinaikkan, kecepatan partikel dalam gerakan meningkat, menyebabkan difusi yang lebih cepat. Ketiga, difusi tergantung pada kepadatan gas atau cairan. Setiap kali zat menyebar memiliki kerapatan yang lebih rendah, ia menjadi lebih ringan, dan dapat berdifusi lebih cepat. Kepadatan sedikit dipengaruhi oleh ukuran partikel juga.

Contoh-contoh Difusi

Salah satu contoh difusi diamati dalam percobaan laboratorium. Kapan pun senyawa hidrogen sulfida digunakan, ia menghasilkan bau yang menyengat. Seiring waktu, semua orang di lab bisa mencium bau gas. Bau ini adalah bukti difusi gas di dalam ruangan. Gas akan berdifusi perlahan di laboratorium sampai mencapai kondisi keseimbangan. Contoh umum lainnya adalah pewarna makanan yang digunakan di dapur. Ketika pewarna makanan dicampur dalam air dan kemudian ditambahkan ke makanan, itu menyebar secara homogen dalam makanan. Akhirnya, ketika seseorang menyemprotkan parfum di sebuah ruangan, itu menyebar ke seluruh ruangan, memungkinkan untuk mencium aroma dari mana saja di ruangan itu. Penyebaran aroma adalah contoh difusi gas di atmosfer. Dalam sosiologi, contoh difusi adalah konsep difusi budaya, yang mengklaim bahwa budaya dari satu kelompok etnis atau ras dapat dengan cepat menyebar ke yang lain.