Apa Ibukota Latvia?

Riga adalah ibu kota Latvia, dan kota terpadat di negara itu. Riga juga merupakan kota terbesar di negara-negara Baltik, yang juga meliputi Estonia dan Lithuania. Kota ini meliputi area seluas sekitar 307, 17 km persegi. Terkenal karena arsitektur Art Nouveau, sejarah yang kaya, dan budaya, pusat sejarah Riga adalah Situs Warisan Dunia UNESCO. Ini adalah pusat pariwisata utama di wilayah Baltik. Pada 2016, kota ini menerima 2, 3 juta wisatawan.

Di mana Ibukota Latvia Berada?

Riga, ibu kota Latvia, meliputi area seluas sekitar 119 mil persegi. Terletak di muara Sungai Daugava, di pantai selatan Laut Baltik. Lokasi strategis kota antara Eropa Timur dan Barat secara historis menjadikannya sering menjadi sasaran invasi oleh kekuatan asing, serta pusat perdagangan utama.

Bagaimana dan Kapan Riga Menjadi Ibukota Latvia?

Situs di mana Riga saat ini berada dihuni awalnya oleh suku Finnic dari Livonians. Kota modern didirikan pada paruh kedua abad ke-12, dengan kedatangan misionaris, pedagang, dan militer Kristen Jerman. Pos perdagangan Jerman pertama didirikan di wilayah ini pada 1158. Selama bertahun-tahun, ketika Riga tumbuh menjadi salah satu pusat kota utama di wilayah Baltik, ia menarik banyak kekuatan global dengan aspirasi militer, politik, agama, dan ekonomi. Lokasi strategis kota pada rute perdagangan utama yang menghubungkan Eropa Timur dan Barat sering mengundang perhatian yang tidak diinginkan ke kota, dan itu menjadi sasaran banyak invasi selama bertahun-tahun. Setelah berakhirnya Perang Dunia I, negara-negara Baltik berada dalam posisi untuk menyatakan kemerdekaan mereka. Maka, pada 18 November 1918, Riga menjadi ibu kota Latvia, negara yang baru merdeka.

Namun, negara merdeka Latvia tidak bertahan lama. Perang Dunia II membawa banyak kematian dan kehancuran ke Latvia. Populasi negara berkurang menjadi sepertiga dari ukurannya sebelum perang. Orang Yahudi di Riga dibantai tanpa ampun dan ghetto didirikan di kota untuk membatasi populasi Yahudi. Pada akhir perang, negara itu secara ekonomi hancur dan sekali lagi menjadi tunduk pada kekuasaan Rusia.

Selama masa ini, Riga mengalami perkembangan infrastruktur yang cepat dan industrialisasi. Demografi kota juga bergeser drastis, dan menjadi kota mayoritas Rusia. Pada akhir 1980-an, negara-negara Baltik sekali lagi dalam posisi untuk mencapai kemerdekaan, dan pada 21 Agustus 1991, Latvia sekali lagi menjadi negara merdeka, dengan Riga sebagai ibu kotanya.

Iklim Riga

Riga memiliki iklim kontinental yang lembab, dengan musim dingin yang beku dan musim panas yang sejuk dan lembab. Bulan-bulan terdingin adalah Januari dan Februari. Hujan dan kabut sering terjadi di musim gugur.

Demografi Riga

Pada 2016, populasi kota adalah 639.630. Selama bertahun-tahun, populasi kota terus menurun, dan diperkirakan akan turun hingga 50% pada tahun 2050. Tingkat kelahiran yang rendah dan emigrasi adalah penyebab utama penurunan tersebut. Etnis Latvia dan Rusia merupakan dua kelompok etnis utama yang mendiami ibu kota Latvia. Yang pertama menyumbang 44, 03% dan yang kedua menyumbang 37, 88% dari populasi kota. Belarusia, Ukraina, Polandia, dan orang-orang dari etnis lain juga mendiami Riga. Kota tidak memiliki agama negara dan orang-orang bebas untuk mempraktikkan agama yang mereka pilih.

Ekonomi Riga

Riga adalah pusat komersial dan industri utama tidak hanya di Latvia, tetapi juga di seluruh wilayah Baltik. Kota ini menyumbang lebih dari 50% dari PDB negara itu. Kota dan daerah sekitarnya menghasilkan hampir setengah dari semua pekerjaan yang tersedia di negara ini. Industri penting yang berbasis di Riga termasuk tekstil, pengerjaan kayu, pengerjaan logam, farmasi, kertas, dan pengolahan makanan. Kota ini juga memiliki sektor jasa yang berkembang dan industri pariwisata. Pelabuhan di kota ini adalah salah satu pelabuhan tersibuk di kawasan Baltik.

Bagaimana cara mencapai Riga?

Riga dilayani oleh Bandara Internasional Riga, yang menghubungkan kota ke tujuan internasional. Ini adalah salah satu bandara tersibuk di wilayah Baltik. Feri laut menghubungkan Riga dengan tujuan seperti Stockholm di seberang laut. Riga Port secara strategis terletak di jalur perdagangan kuno antara Eropa dan Rusia, dan dengan demikian menangani lalu lintas kargo yang padat. Riga juga memiliki jaringan jalan yang luas untuk perjalanan yang tidak beraturan. Kota ini juga dilayani oleh jalur kereta api.