Amfibi Asli Malaysia

Malaysia adalah negara di Asia Tenggara yang berbatasan dengan tiga negara, termasuk Indonesia, Thailand, dan Brunei. Negara ini memiliki iklim tropis dengan musim hujan datang dari Oktober hingga Februari. Malaysia, mirip dengan sebagian besar negara-negara Asia Tenggara lainnya, adalah rumah bagi keanekaragaman hayati amfibi yang luar biasa. Amfibi Malaysia mewakili keragaman warna, karakteristik fisik, pola makan, dan gaya hidup yang luar biasa. Pulau dan wilayah Semenanjung Malaysia sama-sama penuh dengan katak, katak, dan caecilian tanpa kaki.

Amfibi Asli Malaysia

Chinese Edible Frog (Hoplobatrachus rugulosus)

Chinese Edible Frog (Hoplobatrachus rugulosus) berlimpah di Malaysia dan juga negara-negara Asia lainnya seperti Taiwan, Cina, Thailand, dan Kamboja. Katak memiliki rentang habitat yang luas dan mendiami sawah, rawa-rawa air tawar yang berselang-seling, kanal-kanal, tanah subur, tanah padang rumput, rawa-rawa air tawar, kolam ikan, wilayah perkotaan, infrastruktur irigasi dan parit. Katak dicirikan oleh ukurannya yang besar sepanjang 12 sentimeter atau lebih dari moncong ke lubang angin. Betina dibedakan berdasarkan ukurannya yang lebih besar daripada jantan. Spesies ini terutama memakan serangga dan berkembang biak di musim semi dan awal musim panas. Katak ini terdaftar sebagai Least Concern karena adaptasinya terhadap berbagai habitat, distribusi luas, populasi besar, dan kurangnya jumlah yang signifikan.

Katak Malesian (Limnonectes malesianus)

Katak Melayu (Limnonectes malesianus) adalah asli dari Semenanjung Melayu di Asia Tenggara dan didistribusikan di seluruh Malaysia, Thailand, Singapura, dan Indonesia. Jantan sedikit lebih besar dari betina dan panjangnya antara 70 dan 150 milimeter, dan betina berkisar antara 75 hingga 95 milimeter. Kulit katak umumnya halus dengan tonjolan-tonjolan rendah di bagian belakang dan samping. Ada beberapa tuberkel kecil di atas mata. Remaja terutama berwarna coklat krem ​​tetapi orang dewasa berwarna coklat kemerahan. Tenggorokan dan bagian dada berbintik-bintik gelap dan bagian bawah tungkai belakang lebih gelap. Katak itu berada di dekat daerah rawa dan aliran yang dangkal dan lembut. Katak telah terdaftar sebagai hampir terancam, terutama karena hilangnya habitat yang disebabkan oleh deforestasi dan degradasi.

Lubang-in-the-Head Frog (Huia cavitympanum)

Katak Hole-in-the-Head (Huia cavitympanum ) adalah endemik di wilayah tengah dan utara pulau Kalimantan di Kepulauan Melayu. Katak ini terutama mendiami hutan pegunungan tropis / subtropis, hutan dataran rendah lembab tropis / subtropis, dan sungai-sungai deras. Katak dapat membuat dan mendengar vokalisasi ultrasonik, suatu kemampuan yang memungkinkannya berkembang biak di sungai yang deras. Katak terdaftar sebagai Least Concern karena distribusinya yang luas dan jumlah yang besar. Setidaknya ada lima kawasan lindung untuk melestarikan spesies katak yang unik ini. Deforestasi dan akumulasi endapan berikutnya di sungai menjadi ancaman bagi spesies ini.

Perak Horned Toad (Xenophrys aceras)

Perak Horned Toad (Xenophrys aceras ) juga dikenal sebagai katak bertanduk Melayu. Kodok dicirikan oleh punggung yang halus dengan kutil yang tersebar, punggung yang rendah dan proyeksi kulit yang pendek di atas kelopak mata. Betina tumbuh dengan panjang moncong antara 67 dan 86 milimeter sedangkan jantan adalah antara 48 dan 57 milimeter. Kodok memiliki sisi perut berwarna coklat sedangkan warna punggung bervariasi dari coklat, abu-abu dan oranye terang. Spesies ini mendiami hutan pegunungan lembab dan hutan dataran rendah tropis lembab. Berudu berada di aliran hutan. Spesies ini telah terdaftar sebagai Least Concern meskipun hilangnya habitat muncul sebagai ancaman potensial.

Frilled Tree Frog (Kurixalus appendiculatus)

The Filled Tree Frog (Kurixalus appendiculatus) adalah spesies amfibi asli Malaysia. Panjang moncong Katak untuk melampiaskan adalah 5, 0 sentimeter pada wanita dan 3, 7 sentimeter pada pria. Katak ini terutama mendiami hutan tropis, tanah semak, rawa-rawa dan aliran hutan yang lembut. Katak dicirikan oleh permukaan punggung berwarna coklat atau belang-belang dan embel-embel kulit yang terletak di permukaan bagian luar tungkai belakangnya. Spesies ini terdaftar sebagai Least Concern karena belum ada penurunan jumlah yang signifikan. Namun, deforestasi di daerah dataran rendah telah diidentifikasi sebagai ancaman lingkungan bagi spesies ini.

Konservasi Amfibi Malaysia

Amfibi asli Malaysia lainnya termasuk Rock Skippers, Dring's Horned Toad, Seep Frogs, Wallace's Flying Frogs, dan Broad-Striped Caecilians. Meskipun berbagai upaya konservasi telah dimulai untuk melestarikan amfibi asli Malaysia, masih banyak yang harus dilakukan. Deforestasi dan degradasi adalah ancaman besar yang perlu ditangani, untuk memastikan keberlanjutan amfibi asli Malaysia.

Amfibi Asli MalaysiaNama ilmiah
Katak Malesia

Limnonectes malesianus
Katak Hole-in-the-Head

Huia cavitympanum
Perak Horned Toad

Xenophrys aceras
Katak Pohon Berumbai

Kurixalus appendiculatus
Skipper Batu

Staurois latopalmatus
Dring's Horned Toad

Xenophrys dringi
Seep Frog

Occidozyga baluensis
Chinese Edible Frog

Hoplobatrachus rugulosus
Katak Terbang Wallace

Rhacophorus nigropalmatus
Caecilian Broad-Striped

Caudacaecilia aspleni